KABAR KALIMANTAN 1, Jakarta – Jenderal Andika Perkasa sudah menjalani uji kepatutan dan kelayakan dan disetujui oleh DPR sebagai Panglima TNI. Jalan Andika terbilang mulus karena dia calon tunggal Panglima TNI setelah diajukan oleh Presiden Joko Widodo.
Pencalonannya sempat dihiasi kabar penolakan dari 14 LSM dan pengamat. Hal itu terkait masa lalu Andika yang diduga terlibat kasus pelanggaran HAM di Papua. Tapi DPR pimpinan Puan Maharani, tak menggubris dan tetap meloloskan Andika sebagai Panglima TNI.
Sebelum diuji DPR, sempat beredar biodata Andika ketika masuk Akmil. Nama lengkapnya Emanuel Andika Perkasa. Lalu kenapa saat jadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), dia disumpah di bawah Alquran?
Ternyata Andika sudah jadi mualaf.
Saat mengawali karier sebagai tentara, Andika diketahui masih beragama Katolik. Nama baptisnya pun, Emanuel, memperkuat hal itu.
“Dari data nama dan agama, jelas saat itu Andika beragama Katolik,” kata pengamat militer sekaligus wartawan senior Selamat Ginting, seperti dikutip dari kanal YouTube Hersubeno Point, Senin (8/11/2021). “Namun ketika dilantik menjadi KSAD pada tahun 2018 di Istana Negara, Andika bersumpah di bawah Alquran. Artinya saat itu sudah menjadi muslim.”
Selamat Ginting melanjutkan, momen Andika menjadi mualaf terjadi ketika menikah dengan Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati Hendropriyono.
Sang istri merupakan putri dari tokoh nasional Jenderal (Purn) AM Hendropriyono. Ia melanjutkan, Andika menikah dengan Hetty dengan cara Islam. Hetty pun juga mengenakan hijab.
Setelah menjadi muslim, tambah Selamat Ginting, dia mengubah namanya menjadi Andika Perkasa saja. Keislaman Jenderal Andika Perkasa terlihat ketika momen-momen seperti Ramadhan dan hari raya Idul Fitri atau Idul Adha.
Pada momen hari besar umat Islam itu, Andika mengenakan baju koko. “Saat Idul Fitri, sama saat menyambut kelahiran cucunya, Andika pakai baju koko. Clear sudah, Andika seorang mualaf,” jelasnya.
