POLITIK

Istri ke PAN, Murad Dicopot PDIP. Sri: Emosi Saat Krarifikasi

KABARKALIMANTAN1, Ambon – Sikap Benhur Watubun, yang ditunjuk menggantikan Murad Ismail sebagai Ketua DPD PDIP Maluku , tegak lurus pada DPP. Murad Ismail dicopot dari jabatannya sebagai orang partai banteng itu seusai bersikap emosional saat dimintai klarifikasi terkait istrinya yang pindah ke PAN.

Saat ini PDIP Maluku mengklaim tengah fokus mengurus konsolidasi menjelang pemilu 2024. “Kita tidak urus Murad, tidak urus siapa-siapa. Kita cuma urus konsolidasi, tidak lagi capek berdebat di ruang publik, karena itu hanya menguras energi. Fokusnya ke mempercepat proses konsolidasi saja, sampai Agustus 2024,” ujarnya saat gelaran Konferensi Pers di Gedung PDIP Maluku, Selasa lalu.

Pengurus pusat PDIP mengkonfirmasi jika Murad dipecat dari partai besutan Megawati Soekarnoputri itu. “Ya, dia dicopot jabatannya, sekaligus tidak lagi menjadi kader PDI Perjuangan,” kata Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PDIP, Sadarestuwati (9/5).

Pemecatan itu buntut dari sikap Gubernur Maluku itu yang dianggap tidak terpuji saat dimintai klarifikasi soal kepindahan istrinya dari PDIP ke PAN.

Ketua DPP PDIP, Sri Rahayu menambahkan, Murad sempat dimintai klarifikasi oleh Ketua DPP Djarot Saiful Hidayat dan Ketua DPP Bidang Kehormatan Partai, Komaruddin Watubun.

“Namun ternyata Pak Murad malah menunjukkan sikap emosional di hadapan Pak Djarot Syaiful Hidayat yang dikenal sebagai sosok yang santun, sosok pendengar, dan selalu mencari solusi dengan cara musyawarah,” komentar Sri.

Sri menjelaskan PDIP memiliki aturan tidak boleh berbeda partai di dalam satu keluarga. Ia menyebut keputusan mencopot Murad sebagai Ketua DPD PDIP Maluku dilakukan sesuai mekanisme, dan disetujui Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum.

“PDI Perjuangan memiliki aturan Partai bahwa suami isteri tidak boleh berbeda partai, namun ternyata Pak Murad malah menunjukkan sikap emosional di hadapan Pak Djarot Syaiful Hidayat,” katanya.

PDIP lalu menunjuk Benhur Watubun sebagai Ketua DPD PDIP Maluku yang baru, menggantikan Murad, serta mengangkat Mercy Barends sebagai Sekretaris.

“Apa yang terjadi di Maluku tersebut untuk menjadi pelajaran penting, agar setiap kader partai bisa menjaga perilaku, bersikap santun, namun tegas dan kokoh di dalam membela rakyat kecil,” katanya.

Sosok Emosional

Murad malang melintang berkarier di kepolisian, sebelum bertarung dan menang Pilgub Maluku. Lulusan Akpol tahun 1985 ini setidaknya tercatat pernah menjabat sebagai Kasat Brimob Polda Sumut pada 2006.

Kariernya terus menanjak, sebab 2 tahun berselang, pria kelahiran 11 September 1961 ini menjabat sebagai Kasat Brimob Polda Metro Jaya. Setelah itu berturut-turut Murad menjabat sebagai Wakapolda Maluku (2013), Kapolda Maluku hingga Komandan Korps (Dankor) Brimob Polri pada 2015 dengan pangkat Inspektur Jenderal (Irjen).

Saat menjabat sebagai Gubernur Maluku, Murad juga pernah terekam video menantang pedemo berduel. Momen itu terjadi saat peresmian Pelabuhan Merah Putih di Kabupaten Buru pada Juli 2022.

“Woe, kasi masuk sini katong (kita) bakalai (berkelahi). Sudah lama enggak bakalai ini,” kata Murad dalam video.

Sri melaporkan Murad kepada Megawati, yang kemudian mengambil keputusan membebas-tugaskan Murad dari jabatan Ketua DPD PDIP.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top
error: Content is protected !!