KABAR KALIMANTAN1, Tanjung Selor – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) pada 2024 berhasil mencapai 73,41, tumbuh 0,73 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Kenaikan ini menunjukkan adanya peningkatan kualitas hidup masyarakat Kaltara,” kata Kepala BPS Provinsi Kaltara, Mas’ud Rifai di Tanjung Selor, Selasa (10/12).
Salah satu faktor utama yang mendorong peningkatan IPM Kaltara adalah perbaikan signifikan pada dimensi standar hidup layak. Pengeluaran riil per kapita masyarakat Kaltara mengalami kenaikan 4,76 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal ini mengindikasikan peningkatan daya beli masyarakat dan semakin membaiknya kesejahteraan.
“Peningkatan IPM Kaltara ini patut kita syukuri, ini menunjukkan bahwa upaya Pemerintah dan seluruh stakeholder dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat telah membuahkan hasil,” ujar Mas’ud Rifai.
Selain standar hidup, dimensi lain yang turut berkontribusi pada peningkatan IPM adalah umur harapan hidup dan pendidikan. Rata-rata usia harapan hidup bayi yang lahir pada 2024 mencapai 73,57 tahun, sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu, tingkat pendidikan masyarakat juga menunjukkan peningkatan, baik dari segi harapan lama sekolah maupun rata-rata lama sekolah.
Mas’ud mengatakan, meskipun demikian, masih terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi. Pertumbuhan harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah pada 2024 mengalami perlambatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Hal ini menunjukkan bahwa perlu adanya upaya lebih lanjut untuk meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pendidikan di Kaltara, terutama di daerah-daerah terpencil.
Secara umum, capaian IPM di seluruh kabupaten/kota di Kaltara mengalami peningkatan. Namun, masih terdapat disparitas antara satu daerah dengan daerah lainnya.
Kota Tarakan menjadi daerah dengan IPM tertinggi (78,03), sedangkan Kabupaten Nunukan masih berada pada kategori “sedang” dengan IPM 69,27. Kabupaten Malinau sebesar 74,72; Kabupaten Bulungan 73,83; dan Kabupaten Tana Tidung 70,95.
Sumber: ANTARA