Kalimantan Tengah

IDAI Kalteng Wanti-Wanti Sekolah Penuhi Syarat Pembelajaran Tatap Muka

KABARKALIMANTAN1, Palangka Raya – Jumlah kasus terkonfirmasi positif harian COVID-19, di Kalimantan Tengah cenderung melandai. Bahkan Kota Palangka Raya yang sempat bertahan tiga kali berturut-turut di level 4 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), sejak 21 September lalu berada di level 3. Seiring menurunnya jumlah yang terpapar virus corona, Dinas Pendidikan dan pihak sekolah pun, pasti sudah berancang-ancang untuk pembelajaran tatap muka (PTM).

Namun Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Kalimantan Tengah, Ni Made Yuliari, mengingatkan beberapa poin persyaratan yang perlu diperhatikan, agar warga sekolah tetap bisa terlindungi dari penularan virus corona.

“Harus memenuhi persyaratan seperti ruangan, berapa persen yang harus diisi, prokes harus ketat, disediakan sarana untuk cuci tangan, pakai masker, sirkulasi bagus dan menjaga jarak. Untuk menghindari penularan jangan terlalu lama di kelas,”kata Dokter Spesialis Anak RS Doris Sylvanus Palangka Raya ini, Rabu (22/9/2021).

Bahkan Made bilang, alangkah lebih baik, apabila sebelum PTM, semua siswa yang berusia 12-18 tahun, telah mendapat vaksinasi, kalaupun belum, sebaiknya yang terlebih dulu PTM, yang sudah duduk di bangku SMA sederajat.  Jika nantinya ada yang ditemui sakit, maka instansi terkait dan pihak sekolah harus cepat melakukan pengecekan, apakah karena terpapar atau hanya sakit biasa.

Oleh sebab itu, ia meminta agar cakupan imunisasi bagi remaja dapat dikebut, sehingga sebelum PTM, semua siswa sudah divaksinasi. Memang tak dipungkiri, apabila sudah divaksin, bukan berarti kebal terhadap virus, tetapi setidaknya bisa meningkatkan imunitas, sehingga dapat mencegah masuknya virus, disamping prokes tetap harus tetap diperhatikan.

“Jadi saya sarankan sebaiknya pembelajaran tatap muka dimulai dari anak-anak yang sudah dewasa dan sudah divaksin, bisa tidak diawasi benar-benar oleh Tim Kesehatan dan Disdik, nah kalau sudah bisa sekolah melaksanakan persyaratan itu, kemudian terus dievaluasi,”ujarnya

Made menyatakan, hingga kini belum ada satupun sekolah yang sudah  melaksanakan PTM, kalaupun ada, tidak ada laporan ke pihaknya, ada pelajar yang terpapar COVID-19.  Tetapi tidak ada salahnya melakukan PTM, dengan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan, apalagi kasus sudah mulai melandai. (TVA).

 

 

 

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top