Kesehatan

Hikmah Hari Dokter Nasional Dimasa Pandemi COVID-19

KABARKALIMANTAN1, Palangka Raya — Setiap 24 Oktober, didaulat menjadi Hari Dokter Nasional. Peringatan ke-77 tahun ini, dalam keprihatinan suasana pandemi COVID-19, walau kasus di Indonesia sudah mulai landai .

Lantas, hikmah apa yang dapat diambil sejumlah dokter di Kota Palangka Raya, dalam momentum Hari Dokter Nasional ditengah pandemi virus corona ini? Simak pendapat mereka.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kalimantan Tengah dr Mikko Uriamapas Ludjen menyatakan, walau banyak para dokter yang sakit dan wafat dalam menghadapi pandemi ini, tetapi tidak membuat mereka gentar dan mundur.

“Ini semua menjadi semangat kami untuk tetap melayani masyarakat, kata Mikko, di Palangka Raya.

Ia berharap IDI dapat menjadi pendamping untuk kesehatan bangsa Indonesia kedepan dan bermitra dengan seluruh stakeholder serta lembaga sosial untuk membangun kesehatan bangsa Indonesia.

Sekretaris IDI Kalteng dr Tagor Sibarani mengatakan, hikmah pandemi ini memberikan gambaran nyata bahwa dokter Indonesia, sungguh menjadi pejuang dan pahlawan kesehatan bersama-sama dengan tenaga kesehatan Indonesia.

Perjuangan mengatasi pandemi tidak terlepas dukungan pemerintah. Terpenting adanya dukungan masyarakat seluruh Indonesia sehingga sampai saat ini dapat menghadapi ‘peperangan’ dengan COVID 19. Walaupun harus dengan banyaknya korban para dokter.

Tetapi, inilah gambaran nyata pengorbanan para dokter Indonesia, walau mesti berkorban nyawa. Namun demi pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien atau masyarakat Indonesia, harus tetap berdiri dan berjuang.

“Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Pengasih, atas kasih dan rida Tuhan, para dokter bisa bertahan menghadapi pandemi COVID-19 ini. Dokter Indonesia yakin dapat bangkit dan melewatinya,”ujarnya.

Kadis Kesehatan Kalteng dr Suyuti Syamsul menegaskan, antara dokter dan bangsa ini tidak dapat dipisahkan. Pergerakan untuk meraih kemerdekaan bangsa diinisiasi oleh mahasiswa kedokteran di Stovia yang kemudian melahirkan Budi Utomo.

Pandemi ini, saat yang tepat untuk memperbaharui komitmen kebangsaan para dokter. Selain itu juga merupakan bukti bahwa dokter dan bangsa ini tidak dapat terpisahkan sampai kapanpun.

Sementara itu menurut Dokter Spesialis Dalam RS Permata Hati Palangka Raya, dr Regy Pradityo Adhie, mengungkapkan, kendati pandemi COVID-19 akan terus ada, tapi para dokter juga akan selalu ada untuk berjuang menjaga kesehatan masyarakat Indonesia. (TVA).

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top