KABARKALIMANTAN1, Palangka Raya — Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Hasan Busyairi, menegaskan bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) pengelola wisata harus dibarengi dengan perbaikan kelayakan objek wisata itu sendiri.
Menurutnya, pelatihan yang diberikan kepada pengelola tidak akan berdampak maksimal jika fasilitas dan kondisi objek wisata belum layak dikunjungi.
“Pelatihannya sudah bagus, tapi tempat wisatanya tidak layak, hasilnya tidak optimal. Dua hal ini harus berjalan beriringan,” ujarnya, Rabu (29/10/2025)
Hasan menjelaskan, wisata yang tertata dengan baik tetap membutuhkan pengelola yang memahami prinsip kepariwisataan. Sebaliknya, SDM yang terampil tidak akan bisa berbuat banyak jika tempat wisata masih minim fasilitas.
Ia menilai, pengalaman wisatawan sangat dipengaruhi oleh kombinasi antara fasilitas yang nyaman dan pengelolaan yang profesional.
Hasan juga menyoroti tingkat kunjungan wisata di Palangka Raya yang umumnya hanya ramai pada akhir pekan. Ia menilai kondisi tersebut sebagai tanda bahwa objek wisata perlu inovasi agar bisa menarik pengunjung setiap hari.
“Wisata harus punya daya tarik tambahan supaya tidak hanya ramai saat weekend atau jika ada tamu dari luar kota,” katanya.
Untuk itu, ia mendorong pemerintah daerah mengadakan pelatihan pengelolaan wisata secara rutin, bukan hanya saat momentum tertentu.
“Pelatihan sebaiknya dilakukan berkala, misalnya beberapa bulan sekali, agar kompetensi pengelola terus meningkat,” tambahnya.
Hasan berharap kombinasi antara peningkatan SDM dan pembenahan fasilitas dapat membuat destinasi wisata di Palangka Raya lebih kompetitif dan menarik bagi pengunjung.
