KABARKALIMANTAN1, PALANGKA RAYA — Walaupun pada 23 Mei lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mencabut larangan ekspor CPO, namun ternyata tak membuat harga Tandan Buah Segar (TBS), kembali seperti sebelumnya. Bahkan kini harganya kian anjlok.
Harga TBS di Kalimantan Tengah sempat menembus angka Rp 4.300 per kilogram, kemudian turun di harga kisaran Rp 2.000, kini malah anjlok hanya Rp 1.800, malahan ada yang cuma Rp 900 saja.
Tentu saja hal itu membuat beban berat bagi petani sawit karena berimbas dengan produktivitas. Ditambah lagi harga pupuk sangat naik 300 persen, sehingga akan sulit bagi mereka untuk membeli pupuk.
Oleh sebab itu para petani sawit yang tergabung dalam Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO), tak terkecuali di Kalimantan Tengah menjerit dengan kondisi yang dialami mereka.
Rasa kekecewaan sejumlah pengurus APKASINDO Kalteng, mereka luapkan dengan melakukan aksi bakar buah sawit di depan Kantor DPW APKASINDO Kalteng, Selasa (14/6/2022), Aksi ini serentak dilakukan di 22 DPW APKASINDO seluruh Indonesia
“Pak Jokowi, tolong selamatkan petani sawit Indonesia. Hari ini kami membakar tandan buah segar. Kenapa ini kami lakukan? Supaya bisa menjadi kompos,”ujar Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan DPW APKASINDO Kalteng Gusto Adrianus.
Sejak dibukanya kembali keran ekspor CPO, sebenarnya mereka berharap agar harga TBS segera membaik dan naik. Tapi ternyata dengan aturan tambahan, yang dibebankan ke harga TBS, membuat petani sawit kena imbasnya.
“Kami tahu komitmen Jokowi sangat kuat untuk membantu petani sawit Indonesia terbukti sewaktu demo di Jakarta hanya dalam waktu dua hari keran ekspor langsung dibuka,”ucapnya.
Hal senada juga diungkapkan Wakil Ketua DPW APKASINDO Kalteng Hatir Sata Tarigan. Bahkan Hatir menilai seharusnya disaat CPO dunia naik, maka petani sawit juga akan sejahtera.
“Saatnya petani sawit Indonesia untuk mendapatkan kesejahteraan tapi ada yang salah urus di jajaran bawah pemerintahan,”ujarnya.
Kendati begitu mereka yakin, presiden akan mendengar kekecewaan para petani sawit dan segera merespon keinginan mereka agar harga TBS kembali di harga semula. Terbukti aksi demo mereka beberapa waktu lalu di Jakarta cepat ditanggapi.
Mereka juga menyoroti harga minyak goreng yang hingga kini belum turun. Untuk itu mengusulkan agar ada dana subsidi Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) yang dipungut dari dana ekspor, agar tidak lagi dibebankan ke sawitnya. Selain itu meminta agar Jokowi mencopot menteri yang tidak sejalan dengan arahan presiden. (TVA)