KABARKALIMANTAN1, PALANGKA RAYA — Ketua DPRD Palangka Raya, Sigit K Yunianto mengingatkan instansi terkait, untuk masif melakukan pengawasan dan lebih sering melakukan sidak di lapangan, guna mengetahui penyebab meroketnya harga gas elpiji 3 kg, atau melampaui harga eceran tertinggi (HET).
Pentingnya hal itu dilakukan kata dia, tidak lain menanggapi terkait harga elpiji subsidi 3 kg yang harganya melebihi HET yakni Rp.22.000.
“Instansi terkait yang membidangi itu harus sering melakukan sidak dan pengecekan di lapangan. Terutama alasan apa sehingga terjadi kenaikan melonjak signifikan,” ungkapnya, Rabu (12/10/2022).
Ketua Asosiasi DPRD Kota Seluruh Indonesia (ADEKSI) ini mengaku turut memantau soal kenaikan harga gas elpiji 3 kg tersebut. Pihaknya dalam waktu dekat, bakal mengundang dinas maupun instansi terkait guna bersama melakukan pengawasan dilapangan, untuk mencari penyebab kenaikan harga gas tabung melon tersebut.
“Dilingkungan masyarakat pasti ketahuan saja, sudah mencapai berapa harga eceran gas elpiji 3 kg. Karena itu meski perlu melakukan pengawasan dilapangan,” ujar politikus PDI Perjuangan di Kalteng ini
Sebelumnya Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin memperingatkan para agen, pangkalan hinggal pengecer elpiji agar menjual gas elpiji 3 kg sesuai HET yakni Rp22ribu.
“Harga saat ini diluar logika. Kalau harganya Rp 22-25 ribu masih normal. Tapi sekarang ada kenaikan Rp 40 ribu yang artinya naik dua kali lipat, tentu kita sesalkan,” tukasnya. (GUS)
Pihaknya imbuh Fairid, telah membetuk satuan tugas khusus untuk mengawasi distribusi gas tabung melon bersubsidi tersebut. (GUS)
