KABARKALIMANTAN1, Sampit — Gubernur Kalimantan Tengah Agustiar Sabran melakukan kunjungan kerja ke SMAN 1 Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, pada Jumat (19/09/2025) untuk memastikan berbagai program pendidikan dan layanan masyarakat yang digulirkan Pemerintah Provinsi berjalan optimal, termasuk di wilayah pelosok.
“Pendidikan selalu menjadi prioritas. Saya tidak ingin ada warga yang tidak dapat bersekolah, baik di kota maupun di pedalaman,” ujarnya.
Dalam kunjungan tersebut, Gubernur hadir bersama Pangdam XXII/Tambun Bungai Mayjen TNI Zainul Arifin, Kapolda Kalteng Irjen Pol Iwan Kurniawan, Kabinda Kalteng Marsma TNI Muhammad Nur, Bupati Kotim Halikinnor, serta unsur Forkopimda Kotim.
Rangkaian kegiatan di sekolah meliputi peninjauan pembelajaran digital, layanan cek kesehatan gratis, pasar murah bagi 300 orang tua murid, cukur rambut gratis, serta penanaman pohon di lingkungan sekolah.
Gubernur Agustiar menegaskan bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia harus dimulai dari pendidikan yang merata.
“Daerah mana pun tidak akan maju tanpa SDM yang baik. Karena itu, pendidikan bagi saya adalah harga mati,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya kesehatan pelajar sebagai penunjang keberhasilan pendidikan. Pemprov Kalteng kini menerapkan kebijakan layanan kesehatan yang dapat diakses hanya dengan KTP Kalteng, sehingga warga dapat langsung mendapat pelayanan tanpa menunggu proses administrasi.
Pemprov juga membuka Layanan Online Huma Betang sebagai kanal pengaduan terkait layanan kesehatan dan dukungan sosial bagi masyarakat kurang mampu.
Selain memantau program pendidikan dan kesehatan, kunjungan kerja ini dilakukan untuk menyerap aspirasi masyarakat Kotim, khususnya yang berkaitan dengan peningkatan kualitas SDM.
Gubernur juga meninjau progres pelaksanaan program nasional di Kotim, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Cek Kesehatan Gratis (CKG), Koperasi Merah Putih, dan Sekolah Rakyat.
“Misi kami adalah memastikan masyarakat lokal dapat menjadi tuan di daerahnya sendiri. Kita terbuka bagi siapa pun, tetapi warga lokal harus tetap memiliki ruang untuk maju di tanahnya sendiri,” ujar Agustiar.
Dalam interaksinya dengan pelajar, Gubernur berpesan agar mereka menjauhi pergaulan negatif seperti narkoba, minuman keras, dan judi online, serta tetap menghormati orang tua dan memperkuat keimanan.
“Dengan agama hidup terarah, dengan ilmu hidup lebih mudah, dan dengan seni hidup menjadi indah,” ujarnya.
Kepala SMAN 1 Sampit Muhammad Darma Setiawan menyampaikan rasa bangga atas dipilihnya sekolah mereka sebagai lokasi kunjungan. Ia menilai kunjungan ini menjadi motivasi bagi para pelajar.
Darma menjelaskan bahwa peninjauan pembelajaran digital kebetulan bertepatan dengan sesi sharing daring antara siswa dan seorang alumnus yang kini menempuh studi biologi di Universitas Tanjungpura (Untan), Pontianak.
“Kami melihat ini sebagai bukti program digitalisasi pendidikan berjalan nyata di sekolah,” katanya.




