KABARKALIMANTAN1, Katingan — Fraksi Partai NasDem DPRD Kabupaten Katingan menyoroti masih rendahnya optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam pembahasan Nota Keuangan dan Raperda tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran 2025.
Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Fraksi NasDem, Winda Natalia, S.Hut., M.Si, dalam Rapat Paripurna ke-22 Masa Persidangan III Tahun Sidang 2025 yang digelar belum lama ini.
Menurut Winda, potensi PAD di Kabupaten Katingan sebenarnya cukup besar, namun belum tergarap secara maksimal.
“Masih ada sektor-sektor yang belum diberdayakan secara optimal. Selain itu, manajemen aset daerah juga belum tertata dengan baik, serta tingkat kepatuhan pajak masih rendah,” ujarnya.
Fraksi NasDem, lanjutnya, mendorong pemerintah daerah untuk memperbaiki sistem pengelolaan keuangan melalui penyusunan metode pengumpulan data yang akurat dan terukur.
“Perlu adanya strategi baru dan kolaborasi lintas sektor agar potensi PAD bisa benar-benar dimaksimalkan,” tambahnya.
Winda juga menyoroti kondisi defisit anggaran sebesar Rp54,67 miliar yang terjadi pada tahun berjalan. Menurutnya, hal tersebut perlu segera diantisipasi dengan inovasi pendanaan serta langkah strategis dalam penutupan defisit.
“Pemerintah daerah harus berani melakukan pembenahan menyeluruh agar keuangan daerah tetap sehat,” tegasnya.
Ia menilai, belum optimalnya pelayanan publik turut menjadi penyebab masih tingginya Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) setiap tahun.
“Kinerja pelayanan publik yang tidak efisien akan berimbas pada rendahnya serapan anggaran dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah,” jelasnya
Kendati demikian, Fraksi NasDem tetap menyatakan dapat menerima Raperda Perubahan APBD Tahun Anggaran 2025 untuk ditetapkan menjadi Peraturan Daerah (Perda).
“Kami berharap masukan yang disampaikan dapat menjadi perhatian bersama demi peningkatan tata kelola keuangan dan kesejahteraan masyarakat Katingan,” tutup Winda.
