KABAR KALIMANTAN1, Palangka Raya – Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Provinsi Kalimantan Tengah berkomitmen untuk terus memperkuat baik literasi maupun inklusi keuangan pada masyarakat.
“Sesuai arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI), salah satu kegiatan yang harus terus diperkuat adalah literasi maupun inklusi keuangan pada masyarakat,” kata Ketua FKIJK Kalteng Ahmad Selanorwanda di Palangka Raya, Kamis (22/12).
Literasi keuangan merupakan pengetahuan ataupun keterampilan masyarakat dalam pengelolaan keuangan, sedangkan inklusi keuangan adalah kondisi dari masyarakat yang memiliki akses terhadap produk maupun layanan keuangan.
Adapun tingkat literasi keuangan di Kalimantan Tengah pada 2022 mencapai 32,73 persen, sedangkan inklusi keuangan di Kalimantan Tengah pada 2022 mencapai 81,30 persen.
Selama ini berbagai kegiatan telah FKIJK Kalteng lakukan untuk meningkatkan literasi maupun inklusi keuangan masyarakat tersebut, di antaranya dengan menggencarkan sosialisasi terkait sektor keuangan kepada masyarakat, seperti para mahasiswa maupun lainnya.
“Ke depan kami tetap melakukan hal yang sama dan berupaya lebih meningkatkannya lagi. Di antaranya sudah ada beberapa pihak kampus yang menghubungi kami, agar dapat dilaksanakan kegiatan tentang edukasi sektor keuangan tersebut,” terangnya.
Pria yang akrab disapa Wanda ini menjelaskan, sosialisasi maupun edukasi yang FKIJK laksanakan, dilakukan oleh setiap anggota, baik secara kolaborasi ataupun mandiri.
Lebih lanjut dia memaparkan, selama 2022 ini juga banyak kegiatan yang telah FKIJK Kalteng lakukan, baik secara mandiri maupun berkolaborasi dengan instansi lain, seperti berpartisipasi dalam vaksinasi booster COVID-19, kegiatan sosial yakni donor darah, serta banyak lainnya.
Sementara itu Kepala OJK Kalteng Otto Fitriandy mengapresiasi peran serta FKIJK setempat selama ini dalam upaya peningkatan literasi maupun inklusi keuangan pada masyarakat, serta partisipasi aktifnya dalam berbagai kegiatan lain.
“Selama 2022 kegiatan FKIJK Kalteng jauh lebih hidup dan banyak, terutama setelah awal dilanda pandemi COVID-19 yang mengharuskan berbagai kegiatan masyarakat termasuk di sektor jasa keuangan menjadi lebih terbatas,” ucapnya.
Otto menilai positif sinergi yang sudah terjalin dengan sangat baik selama ini khususnya antar lembaga jasa keuangan yang tergabung dalam FKIJK Kalteng. Dia pun meminta hal tersebut untuk terus dijaga serta tingkatkan ke depannya. (ant)
