POLITIK

Fahri Tuduh Oposisi Memble, PKS Ngeles Demokrat Membantah

KABAR KALIMANTAN 1, Jakarta – Kritik pedas dari Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah, pada partai oposisi, direspon beragam. PKS dinilai ngeles, sementara Demokrat membantah.

Sebelumnya, anggota DPR RI dari PKS, Fahmi Alaydrus, menyindir keinginan Ketua DPR, Puan Maharani, menjadi calon presiden (capres) 2024 saat interupsinya diabaikan dalam Rapat Paripurna DPR pada Senin.

Saat itu Puan menyetujui Andika Perkasa sebagai Panglima TNI. Setelah Puan mengetuk palu sidang, dilanjutkan dengan kalimat penutup, interupsi datang dari Fahmi.

Puan beraksi seperti dalam sidang terdahulu, tak memggubris anggota sidang yang ingin melakukan interupsi. Begitu haknya diabaikan Puan, Fahmi berseloroh, “Gitu mau jadi presiden.”

Sebenarnya sentilan Fahmi disukai masyarakat, yang merasa suaranya terwakili. Namun Fahmi justru meminta maaf kepada PDIP terkait hal itu.

Menyikapi hal tersebut, Fahri Hamzah menggaungkan tagar dan #OposisiPlangaPlongo dan #OposisiMemble lewat akun Twitter miliknya, @Fahrihamzah. Fahri menyatakan bahwa rakyat menggaji anggota DPR bukan untuk meminta maaf. Fahri kemudian menggemakan tagar #OposisiPenakut.

“Senayan itu tempat orang yang digaji rakyat untuk berantem. Bukan minta maaf….! #OposisiPenakut,” cuit Fahri, Senin (8/11) malam.

Selain Fahmi, permintaan maaf pertama disampaikan Ketua DPP PKS, Al Muzzammil Yusuf. Ia menyatakan sindiran yang dilontarkan Fahmi tak bermaksud untuk merendahkan marwah pimpinan DPR. Atas nama PKS, ia meminta maaf kepada PDIP.

“Dengan segala hormat kami kepada pimpinan teman-teman PDIP, tidak ada maksud kami untuk merendahkan marwah pimpinan,” kata Al Muzammil kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

“Sudah selesai tadi, saya juga sudah meminta maaf, tapi ini menjadi pelajaran besar, terutama buat pimpinan DPR untuk menghargai dan menjamin hak konstitusi saya sebagai anggota dewan,” imbuh Fahmi lagi.

Soal tudingan Fahri terkait oposisi memble, Fahmi tampak ngeles, dengan bahasa politik. “Ini masalah persepsi, silakan saja. Tapi bagi PKS, soal ketersinggungan atau tidak enaknya perasaan personal, itu harus segera diselesaikan,” katanya.

Fahmi melanjutkan panggung politik harus ditampilkan dengan cara-cara yang baik, beretika. Namun sikap Puan, yang abai pada anggota, juga tak beretika.

Sementara secara terpisah, anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Syarief Hasan, membantah pernyataan Fahri Hamzah yang menyatakan oposisi saat ini memble.

“Demokrat masih terus menyuarakan aspirasi publik hingga saat ini. Saya pikir enggak memble ya. Saya setiap hari bersuara kan,” kata Syarief kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa (9/11/2021).

Jadi menurutnya tudingan Fahri salah alamat, sekalipun Presiden Joko Widodo pekan lalu juga bilang, “Oposisi sekarang lemah di Senayan.”

“Jadi saya pikir itu keliru. Saya tidak tahu kalau di PKS. Tapi kalau di Demokrat, kita konsisten, kita tetap suarakan,” ujarnya.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top
error: Content is protected !!