KABARKALIMANTAN1, PALANGKARAYA – Euforia masyarakat dengan dibukanya pasar ramadhan di tahun ini tentunya sangat luar biasa, pasalnya dengan dibukanya secar resmi tentunya memberikan keuntungan baik masyarakat, pembeli maupun pelaku usaha.
Ketua Harian Tim Satgas COVID-19 Kota Palangkaraya, Emi Abriyani mengatakan dua hari dibukanya pasar ramadhan sudah ditemukan pelanggaran prokes, terutama masyarakat yang tidak menggunakan masker saat berbelanja.
“Tim satgas selalu standby di pasar ramadan untuk melakukan pengawasan dan pemantauan, karena dalam dua hari ini ada temuan pelanggaran prokes dengan tidak menggunakan masker di pasar ramadan di Jalan Bali,”ucapnya.
Karena memang pihaknya mengakui, ada beberapa prokes yang sulit dilakukan, salah satunya adalah pengaturan jarak masyarakat. Para pembeli yang datang tidak mungkin bisa dibuatkan jarak.
“Kalau untuk prokes jarak memang kita akui memang agak sulit dikendalikan karena ini masa dengan jumlah yang cukup banyak, namun semua sudah kita wajibkan menggunakan masker. Dan untuk pelanggar yang tidak menggunakan masker saat ini kita hanya berikan teguran dan imbauan saja,” tukasnya.
Sebenarnya, saat dibuatnya pasar ramadan tim satgas sudah melakukan beberapa terobosan untuk mengantisipasi masyarakat yang cukup banyak datang ke pasar ramadan, salah satunya dengan membuat jalur pengunjung agar tidak terjadi kerumunan.
Tim satgas sebelum dibukanya pasar ramdan sudah mengatur masalah prokes, salah satunya dengan sudah membuat jalur pembeli di dalam pasar agar tidak terjadi penumpukan pembeli, karena tahun ini euforia masyarakat cukup tinggi.
Bahkan pihakya juga sudah memberikan arahan kepada pengelelola untuk mewajibkan pengunjung dan pedagang menggunakan masker, selain itu juga untuk para pedangan sudah melakukan vaksin dosis dua sebagai syarat diperbolehkannya berjualan di pasar ramadan. (GUS)