Kalimantan Tengah

DPUPR: Jalan Ujung Pandaran-Kuala Pembuang Gunakan “Sheet Pile Baja”

KABAR KALIMANTAN1, Palangka Raya – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menyatakan dalam penanganan ruas jalan Ujung Pandaran-Kuala Pembuang menggunakan metode atau konstruksi ‘sheet pile baja’.

“Bronjong itu sifatnya sementara, dan untuk permanennya nanti diganti dengan sheet pile, sembari melihat kondisi anggaran. Sementara pengerjaan saat ini untuk penguatan dibuat timbunan menggunakan geotekstil per lapisanya. Setelah selesai, permanenya akan digunakan sheet pile,” kata Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga DPUPR Kalteng Rody dihubungi dari Palangka Raya, Senin (21/4).

Pemprov Kalteng bergerak cepat dalam penanganan ruas jalan Ujung Pandaran-Kuala Pembuang, terutama dalam upaya antisipasi terhadap ancaman abrasi laut yang terus meningkat.

Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, dampak dari kejadian abrasi, konstruksi lama berupa bronjong tak lagi mampu menahan derasnya hantaman gelombang dan air laut.

DPUPR Kalteng pun memproyeksikan mengganti bronjong dengan konstruksi sheet pile baja sebagai struktur penahan yang dinilai lebih kuat serta dapat bertahan lama. Diharapkan mampu memberi perlindungan maksimal terhadap sisi jalan yang langsung berbatasan dengan laut.

“Adapun konstruksi jalan tersebut dalam kondisi baik, dengan menggunakan rigid pavement berlapis aspal HRS-WC,” tuturnya.

Struktur itu dinilai tahan terhadap banjir, namun pergeseran bronjong akibat abrasi kuat pada titik yang langsung berhadapan dengan laut, mengakibatkan terjadinya hantaman dan kerusakan, yakni pada akhir tahun lalu mengalami abrasi.

Dia memaparkan, saat terjadi gelombang pasang, pasir dan material ikut terbawa ke laut dan mengalami kerusakan. Hal itu menjadikan bronjong tidak lagi kuat dan tidak memadai. Solusinya adalah sheet pile baja, dan akan segera dikerjakan bertahap.

“Sheet pile baja yang digunakan akan ditancapkan hingga kedalaman 12-18 meter, dengan material sudah dalam proses pemesanan. Kami harap tiba dalam waktu dekat untuk mempercepat perbaikan, dimana hal ini dapat selesai Juni sampai Juli 2025,” ujarnya.

Adapun berkaitan bronjong, dia menyampaikan, jika dipaksakan dan kemudian air pasang atau banjir, tentu akan kembali mengalai kerusakan, dan bahkan jalan bisa putus.

Nantinya bronjong akan ditempatkan di titik rendah abrasi, dan titik yang rusak tersebut yang sedang dikerjakan akan menggunakan sheet pile karena berhadapan langsung dengan laut.

“Jadi bukan karena kekeliruan kontraktor dalam pengerjaan, melainkan kerusakan tersebut murni disebabkan oleh bencana alamiah, saat ini sedang dilakukan upaya penanganan pengerjaannya,” katanya.

Rody mengatakan ruas jalan yang terdampak sekitar 300 meter, dan penanganan menjadi prioritas utama karena intensitas abrasi secara alamiah sangat tinggi apalagi gelombang pasang.

“Mohon doanya, semoga dalam tiga bulan ke depan dapat selesai,” ucap Rody.

Sebelumnya, terjadi abrasi akibat curah hujan tinggi dan banjir pada Desember 2024 sehingga membuat abrasi bagian pinggir jalan. Hal itu juga membuat terjadi penurunan pasangan bronjong di wilayah perbaikan jalan Ujung Pandaran-Kuala Pembuang.*

 

 

Sumber: ANTARA

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top
error: Content is protected !!