DPTPH Kaltim Gelar Pangan Murah, Tekan Lonjakan Harga Jelang Natal

KABARKALIMANTAN1, Samarinda, Kaltim – Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Provinsi Kalimantan Timur melaksanakan gerakan pangan murah (GPM) dalam rangka mengantisipasi lonjakan harga kebutuhan pokok menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

Analis Ketahanan Pangan Ahli Muda DPTPH Kaltim Sri Wahyuni di Samarinda, Rabu (10/12/2025), mengatakan bahwa GPM merupakan agenda bulanan yang digelar untuk menjaga stabilitas harga.

“Kegiatan ini dilaksanakan untuk menyambut Natal dan tahun baru. Ini adalah sesi terakhir GPM di tahun 2025. Sepanjang tahun ini, GPM digelar satu kali setiap bulan,” jelasnya.

Ia menjelaskan, kegiatan berlangsung pada 10-11 Desember 2025 di halaman Kantor DPTPH Kaltim. Sejak pagi masyarakat telah mendatangi 52 stan yang meramaikan bazar tersebut.

Beragam kebutuhan pokok dijual dengan harga lebih terjangkau, mulai dari sayur-sayuran, hasil laut, telur, minyak goreng, hingga beras.

“Antusiasme masyarakat terlihat tinggi, mengingat kegiatan ini merupakan salah satu upaya pemerintah menstabilkan harga pangan di tengah fluktuasi pasar,” jelasnya.

Sri Wahyuni mengungkapkan GPM kali ini turut melibatkan kolaborasi lintas sektor yakni Dinas Perikanan, DPPKUKM, Bank Indonesia (BI), Bulog, dan ID FOOD.

Sinergi ini diharapkan mampu menjaga pasokan sekaligus mengendalikan lonjakan harga kebutuhan pokok.

Sri menegaskan selain menggelar bazar, pihaknya juga melakukan pemantauan dan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar tradisional dan ritel modern untuk memonitor harga menjelang hari besar keagamaan.

“Harga pangan biasanya naik, jadi kami hadir memberi intervensi melalui GPM,” ujarnya.

Berdasarkan pantauan harga, komoditas pangan di GPM dijual lebih murah dibandingkan harga pasar.

Harga bawang merah, yang di pasar per 9 Desember mencapai Rp52.000/kg, dijual Rp48.000 di lokasi.

Sementara, bawang putih yang di pasar seharga Rp35.000/kg, ditawarkan Rp30.000 di lokasi kegiatan.

“Sebelum kegiatan, kami sudah menyepakati bahwa harga harus lebih rendah dari harga pasar, sehingga masyarakat benar-benar merasakan manfaatnya,” tambahnya.

Ia berharap GPM dapat terus menjadi solusi nyata dalam menjaga stabilisasi harga dan distribusi pangan, sekaligus membuka ruang bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk berkembang.

 

 

 

 

 

Sumber : ANTARA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *