KABARKALIMANTAN1, Palangka Raya — Wakil Ketua II Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Sri Ani Rintuh, menyatakan keyakinannya bahwa program Sekolah Rakyat mampu menjadi solusi efektif dalam menekan angka putus sekolah di daerah setempat.
Menurut Sri, Sekolah Rakyat merupakan bentuk nyata keberpihakan negara terhadap anak-anak dari keluarga tidak mampu.
“Program ini membuka akses pendidikan seluas-luasnya untuk masyarakat kurang mampu. Negara hadir untuk menanggung seluruh biaya, sehingga anak bisa fokus belajar,” ujarnya, Jumat (19/9/2025)
Ia menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat dirancang untuk memberikan layanan pendidikan gratis bagi anak miskin, anak jalanan, hingga anak terlantar. Semua kebutuhan seperti asrama, pakaian, dan konsumsi ditanggung sepenuhnya oleh negara.
Sri menilai langkah ini sangat strategis dalam mengatasi putus sekolah, terutama bagi keluarga dengan tingkat kerentanan tinggi.
“Dengan hadirnya Sekolah Rakyat, tidak ada lagi alasan anak berhenti sekolah karena faktor biaya,” tegasnya.
Meski demikian, Sri meminta Pemerintah Kota Palangka Raya benar-benar memastikan kesiapan program, mulai dari sarana dan prasarana hingga kesejahteraan tenaga pendidik.
Sri juga menyarankan agar pelaksanaan program melibatkan masyarakat lokal, termasuk dalam rekrutmen tenaga pengajar.
“Kalau memungkinkan, guru diambil dari putra-putri daerah tempat sekolah itu berada. Selain memberdayakan masyarakat lokal, hal ini juga bisa meminimalkan masalah mutasi guru di kemudian hari,” jelasnya.
Ia berharap program ini dapat menjadi pintu menuju pemerataan pendidikan serta mewujudkan cita-cita keadilan sosial sebagaimana amanat Pancasila.
“Kalau berjalan optimal, Sekolah Rakyat bisa menjadi kekuatan besar untuk menyiapkan generasi menuju Indonesia Emas 2045,” tutupnya.




