KABARKALIMANTAN1, Palangka Raya — Wakil Ketua II Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Sri Ani Rintuh, meminta pemerintah kota memperkuat upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Ia menyampaikan keprihatinannya atas meningkatnya kasus karhutla sepanjang 2025.
Menurut data yang diterimanya, hingga kini tercatat 77 kasus karhutla dengan luas lahan terbakar mencapai 23,30 hektare. Sri menilai kondisi tersebut menjadi peringatan serius dan menuntut langkah antisipasi yang lebih terukur dan rutin.
“Pencegahan jauh lebih efektif dibandingkan penanganan ketika api sudah meluas,” ujarnya, Jumat (8/8/2025)
Ia meminta pemerintah kota meningkatkan patroli ke wilayah rawan karhutla serta memperbanyak sosialisasi kepada masyarakat, terutama di tingkat RT dan RW. Kehadiran petugas di lapangan dinilainya penting untuk mendeteksi potensi kebakaran sejak dini.
Sri juga menyoroti perlunya perhatian khusus pada lahan kering yang berdekatan dengan permukiman. Menurutnya, sinergi antarinstansi seperti BPBD, Dinas Lingkungan Hidup, kelurahan, dan kecamatan harus diperkuat, dengan melibatkan masyarakat sebagai bagian penting dari pengawasan wilayah.
Ia mengingatkan bahwa karhutla berdampak tidak hanya pada lingkungan, tetapi juga pada kesehatan warga, terutama anak-anak dan lansia. Oleh sebab itu, pencegahan harus diprioritaskan.
“Pemerintah harus rutin memberikan edukasi, khususnya di wilayah pinggiran yang masih membuka lahan dengan cara dibakar. Praktik itu harus dihentikan,” kata Sri.




