Palangka Raya

DPRD Kota Palangka Raya Mendorong Pengawasan Harga Ayam Potong

KABAR KALIMANTAN1, Palangka Raya – Keterlambatan proses panen ayam potong dan fluktuasi harga pakan unggas telah menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Kota Palangka Raya. Upaya menjaga ketersediaan bahan pangan dan stabilitas harga barang dan jasa di pasaran adalah prioritas utama untuk menjaga daya beli masyarakat dan mencegah inflasi yang berlebihan, terutama pada komoditas pangan seperti daging.

Wakil Ketua I DPRD Palangka Raya, Wahid Yusuf, mengakui bahwa kenaikan harga ayam potong di kota ini sebagian besar disebabkan oleh kekurangan pasokan. Menurutnya, perlu tindakan konkret untuk mengatasi kondisi ini.

“Saya melihat lebih kepada strategi agar harga di pasaran mengalami kenaikan,” ujar Wahid pada Senin (05/6) di Palangka Raya.

Legislator dari Fraksi Golkar ini menekankan perlunya campur tangan pemerintah dalam mengawasi harga daging ayam. Salah satu langkah yang dapat diambil adalah mengawasi penetapan harga jual.

Wahid juga menyoroti potensi kenaikan harga ayam potong karena kenaikan harga pakan unggas. Oleh karena itu, ia mendesak pemerintah daerah untuk mengkaji kenaikan harga ayam potong ini dan memastikan bahwa kebijakan yang diterapkan tidak mengizinkan kenaikan harga yang tidak wajar.

“Pengawasan dan pengendalian ini penting, sehingga kenaikan harga ayam potong tidak melebihi standar yang wajar. Pedagang tidak boleh seenaknya menaikkan harga sesuai keinginannya,” tegas Wahid.

Seperti yang diketahui, harga ayam potong di Kota Palangka Raya mengalami kenaikan yang signifikan. Di Pasar Jalan Rajawali, harga ayam potong mencapai Rp50 ribu per kilogram, sedangkan sebelumnya dijual di bawah Rp50 ribu per kilogram. Peningkatan harga ini memicu perhatian dan kebutuhan akan langkah-langkah pengawasan yang lebih ketat dalam mengatur harga pangan penting ini.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top
error: Content is protected !!