KABARKALIMANTAN1, Palangka Raya – Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Tengah, Lohing Simon, menegaskan bahwa kesejahteraan masyarakat hanya bisa tercapai apabila pembangunan dilakukan secara merata hingga ke pelosok daerah, bukan hanya terpusat di perkotaan.
“Pembangunan yang hanya terfokus pada kawasan perkotaan akan menciptakan ketimpangan dan memperlebar kesenjangan sosial antar wilayah,” ujarnya di Palangka Raya, Rabu (18/6).
Menurut Lohing, pendekatan pembangunan yang inklusif harus menjadi strategi utama pemerintah provinsi dalam lima tahun mendatang, agar setiap wilayah mendapat kesempatan yang sama untuk berkembang.
“Selama ini kita lihat pusat-pusat kota berkembang pesat, sementara banyak desa dan kawasan terpencil masih minim infrastruktur dan layanan dasar,” tambahnya.
Ia menekankan, tujuan pembangunan seharusnya adalah meningkatkan kualitas hidup seluruh masyarakat tanpa terkecuali, baik di kota maupun di pelosok. Karena itu, kebutuhan dasar seperti jalan, jembatan, fasilitas pendidikan, dan pelayanan kesehatan di daerah terpencil perlu menjadi perhatian serius.
“Jika jalan masih rusak, sinyal susah, dan akses ke sekolah jauh, bagaimana mereka bisa berkembang? Itu sebabnya pembangunan tidak boleh timpang. Tanpa infrastruktur dasar yang memadai, masyarakat akan terus tertinggal,” tegasnya.
Lohing juga mendorong adanya sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, hingga desa dalam merancang program pembangunan. Menurutnya, pelibatan masyarakat lokal juga penting agar program benar-benar sesuai dengan kebutuhan nyata di lapangan.
“Pendekatan partisipatif akan mempercepat pencapaian pembangunan yang berkelanjutan, karena masyarakat merasa dilibatkan dan memiliki,” pungkasnya.