KABAR KALIMANTAN1, Palangka Raya – Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Sigit Karyawan Yunianto meminta pemerintah kota mengantisipasi dampak kemarau terhadap produksi pertanian.
“Tidak hanya terkait potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) saja, tetapi juga dampak kemarau terhadap produksi para petani yang ada di daerah ini,” katanya di Palangka Raya, Minggu (30/6).
Ia menjelaskan, musim kemarau dikhawatirkan dapat membuat lahan pertanian mengalami kekeringan sehingga berpotensi menyebabkan para petani di daerah ini gagal panen.
Sigit meminta pemerintah kota melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi gagal panen, dengan menyediakan sumur bor, saluran primer, sekunder, dan tersier.
“Itu harus menjadi perhatian utama, mengingat kondisi saluran air dapat berdampak langsung pada air yang mengalir ke area pertanian masyarakat,” ucapnya.
Sigit mengatakan, gagal panen akan berdampak pada menurunnya ketersediaan pangan di Palangka Raya.
Kondisi tersebut, membuat harga pangan di daerah ini berpotensi mengalami kenaikan serta harus mendatangkan pangan dari luar kota melebihi jumlah yang biasanya.
“Karena permintaan banyak tetapi barangnya sedikit, tentu harga akan naik. Akhirnya yang tadinya ketergantungan pangan dari luar kita misalnya hanya 40 persen, menjadi 60 atau 70 persen,” ujarnya.
Untuk itu politisi PDI Perjuangan Kalimantan Tengah ini meminta seluruh masyarakat dapat memanfaatkan pekarangan rumahnya untuk menanam sayur dengan metode hidroponik.
Metode penanaman tersebut tidak memerlukan lahan yang luas serta mudah dilakukan, sehingga dapat membentuk ketahanan pangan mandiri di rumah masing-masing.
“Jadi ketika panen tinggal petik saja untuk dimakan sendiri. Atau bisa juga dijual sehingga bisa menjadi penambahan pendapatan keluarga,” demikian Sigit Karyawan Yunianto.
Sumber: ANTARA
