DPR RI: Beasiswa 1.000 Sarjana di Balangan Jadi Contoh Daerah Lain

KABAR KALIMANTAN1, Balangan – Anggota Komisi X DPR RI Rosiyati MH Thamrin mengatakan program beasiswa bagi 1.000 sarjana di Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), menjadi percontohan bagi daerah lain di Indonesia.

“Kami sangat mengapresiasi Pemkab Balangan dalam hal ini kepala daerah yang secara serius meningkatkan kualitas di daerah,” kata Rosiyati di Balangan, Selasa (23/7).

Rosiyati menuturkan penerima beasiswa hanya disyaratkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) warga Balangan dan sudah bisa mendapat beasiswa penuh hingga lulus.

Wakil rakyat tersebut menyebutkan jumlah beasiswa lebih dari seribu orang merupakan kebijakan yang berani dan patut untuk dijadikan contoh bagi kepala daerah lain di seluruh Indonesia.

Rosiyati juga mengungkapkan pemerintah pusat telah menggelontorkan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan tidak semua kepala daerah memusatkan anggaran untuk pendidikan, namun peran Pemkab Balangan justru yang lebih dominan melalui beasiswa bagi 1.000 sarjana.

Rosiyati menambahkan pemerintah daerah (pemda) juga harus mempersiapkan lapangan pekerjaan bagi lulusan sarjana dan untuk pemberian beasiswa, serta memperhatikan bidang lulusan yang memang diperlukan di daerah agar tidak menimbulkan pengangguran.

Sementara itu Bupati Balangan Abdul Hadi mengungkapkan program beasiswa ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Kabupaten Balangan, serta anggaran juga telah dipersiapkan.

“Untuk menyiapkan lapangan pekerjaan juga telah dipersiapkan dan saat ini pengembangan Balai Latihan Kerja (BLK) juga telah dilakukan, karena pembangunan daerah perlu diimbangi dengan kualitas SDM dan ini menjadi salah satu langkahnya,” ungkap Abdul Hadi.

Terpisah, Wakil Rektor III Institut Teknologi Sapta (ITS) Mandiri, Desak Putu Butsi Triyani menjelaskan sebanyak 1.440 mahasiswa yang sudah mendapat beasiswa dan pihaknya sedang berupaya menyiapkan kampus itu menjadi universitas.

“Persiapan menjadi universitas juga dilakukan dengan penambahan jurusan baru yaitu jurusan ekonomi bisnis, keguruan, hukum, teknik dan kesehatan,” ungkap Putu.

Setelah menjadi universitas, Putu pun berharap ITS menjadi rujukan pendidikan di Banua Enam dan berupaya memenuhi kebutuhan tenaga pengajar.

 

 

Sumber: ANTARA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *