KABARKALIMANTAN1, Banjarmasin – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Selatan menyatakan sudah menyiapkan perlengkapan para atlet untuk berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-20 di Provinsi Papua pada 2-15 Oktober 2021.
Dispora Kalsel, melalui Kabid Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Provinsi Kalsel M Fitri Hernadi, menyatakan selain perlengkapan pertandingan yang sudah disiapkan, pakaian kontingen atlet pun sudah didistribusikan.
“Jadi, perlengkapan kontingen untuk keberangkatan ke PON Papua ini ada yang disiapkan Dispora Kalsel, ada yang disiapkan KONI Kalsel,” tutur Fitri di Banjarmasin, Jumat (3/9/2021).
Untuk Dispora, menurut Fitri, perlengkapan kontingen, seperti topi, jaket, baju hingga sepatu sudah didistribusikan, termasuk peralatan pertandingan yang harus dimiliki para atlet.
“Sudah hampir semua dipenuhi, karena sekitar satu bulan lagi dilaksanakan PON,” papar Fitri.
Sementara untuk keberangkatan kontingen Kalsel ke Papua, dia mengatakan pihaknya memang belum mengetahui perihal tersebut karena pengelolaannya diserahkan kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) provinsi.
“Karena ada tambahan dana hibah untuk KONI sebesar Rp10 miliar, mereka mengelola untuk keberangkatan para atlet tersebut,” ujar Fitri.
Ia mengatakan pihak pemerintah provinsi meminta agar anggaran tambahan untuk KONI tersebut digunakan secara efektif dan efesien, sesuai dengan amanah pimpinan tertinggi.
“Memang terbatas anggarannya, jadi apakah hanya memberangkatkan cabang olahraga unggul, atau yang potensial menerima medali, atau kalau memungkinkan diberangkatkan semuanya,” papar kata Fitri.
Menurut dia, keberangkatan atlet ke Papua memang harus dilakukan semaksimal mungkin, namun tetap melihat peluang prestasinya, sehingga tidak terkesan hanya ramai-ramai saja ke sana dengan mengesampingkan prestasi.
Untuk persiapan hingga keberangkatan kontingen atlet Kalsel ke PON Papua, sambung dia, pemerintah provinsi sudah menggelontorkan anggaran sebesar Rp8 miliar di Dispora, kemudian sebesar Rp7,2 miliar untuk hibah pertama, dan Rp10 miliar sebagai tambahan untuk keberangkatan.
“Jadi nanti totalnya di KONI itu Rp17,2 miliar, di Dispora Rp8 miliar,” terang Fitri.
Dia pun meminta agar seluruh pihak memahami betul bahwa anggaran pemerintah daerah pada masa pandemi COVID-19 menurun drastis karena pendapatan yang juga sangat menurun, sehingga tidak memungkinkan untuk membiayai PON secara berlebihan.
“Kalau tidak ada pandemi COVID-19 ini kan tentunya anggaran untuk ke PON ini lebih maksimal lagi,” ungkap Fitri.
Sumber : ANTARA