KESRA

Diskominfo: Cakupan Jaringan Komunikasi Kotim Mencapai 95,14 Persen

KABAR KALIMANTAN1, Sampit – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Kalimantan Tengah menyatakan hingga akhir tahun 2024 realisasi cakupan jaringan telekomunikasi di wilayah setempat mencapai 95,14 persen.

“Ini melampaui target yang ditetapkan yakni sebesar 85,81 persen,” kata Kepala Diskominfo Kotawaringin Timur Marjuki di Sampit, Selasa (7/1).

Oleh karena itu pihaknya optimistis bisa menuntaskan jangkauan jaringan telekomunikasi pada 2025 karena realisasi saat ini sudah tinggi.

Luasnya wilayah dan masih terbatasnya infrastruktur jalan dan listrik di Kabupaten Kotawaringin Timur, menjadi tantangan besar dalam perluasan jangkauan informasi dan telekomunikasi di daerah ini.

Marjuki menyebut, saat ini akses internet kini sudah tersedia di 17 kecamatan. Namun diakuinya, tantangan jaringan di enam kecamatan terus diupayakan untuk penguatan sinyal internet.

Dari 168 desa yang tersebar di 17 kecamatan di Kotawaringin Timur, dulunya terdapat 8 desa tidak ada sinyal atau blank spot dan 30 desa susah sinyal. Dari jumlah tersebut kini tidak ada lagi desa tanpa sinyal, yang tersisa hanya 6 desa susah sinyal.

Upaya percepatan penguatan jaringan dilakukan Diskominfo Kotawaringin Timur dengan dukungan Kementerian Komunikasi dan Digital melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti).

Sepanjang 2024, kerja sama ini mampu menghadirkan layanan internet gratis melalui teknologi VSAT di 24 titik satuan pendidikan dan Polsek Tualan Hulu. Program ini disambut antusias masyarakat karena mampu membuka keterisolasian telekomunikasi di pelosok.

Strategi baru yaitu pemasangan internet Starlink di empat lokasi, termasuk tiga desa dan kantor kecamatan di Tualan Hulu. Program ini ditargetkan selesai pada akhir 2025, demi mewujudkan akses internet 100 persen di seluruh wilayah Kotawaringin Timur.

Ini merupakan komitmen Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur melalui Diskominfo dengan langkah nyata menuju era digital yang lebih maju dan inklusif.

“Kami optimis infrastruktur telekomunikasi yang memadai akan mendukung pendidikan, pelayanan publik, dan kualitas hidup masyarakat,” demikian Marjuki.

 

 

Sumber: ANTARA

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top
error: Content is protected !!