KABAR KALIMANTAN1, Palangka Raya – Pemerintah Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui Dinas Perikanan (Diskan) melatih 30 warga kota setempat mengolah produk pangan dengan berbahan dasar ikan.
“Pelatihan ini kami laksanakan bagi masyarakat di Kelurahan Pahandut dengan fokus pelatihan pembuatan stik ikan,” kata Kepala Diskan Kota Palangka Raya, Indriarti Ritadewi di Palangka Raya, Rabu (2/7).
Dia mengatakan, pelatihan tersebut merupakan dukungan pemerintah daerah dalam upaya peningkatan ketahanan ekonomi masyarakat dengan mendorong tumbuhnya wirausaha baru di bidang pengolahan hasil perikanan.
Wanita berhijab ini mengatakan, ikan merupakan komoditas pangan bergizi tinggi yang sangat potensial dikembangkan. Melalui pelatihan ini, pihaknya juga terus mendorong masyarakat agar tidak hanya menjadi konsumen, tapi juga mampu menciptakan produk olahan bernilai ekonomi.
“Kegiatan ini juga kami perkuat dengan sosialisasi peningkatan mutu produk perikanan sebagai salah satu strategi pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan nilai tambah produk hasil perikanan,” kata Indriarti.
Ia mengatakan, ketersediaan bahan baku ikan di Palangka Raya yang cukup melimpah merupakan potensi besar yang perlu dimanfaatkan. Pengembangan produk seperti stik ikan, keripik, amplang, nugget, abon, dan bakso ikan dinilai mampu membuka peluang usaha sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat.
Lebih lanjut, Indri berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah awal terbentuknya kelompok usaha baru berbasis olahan ikan.
“Kami berharap pelatihan ini tidak hanya menjadi pengetahuan sesaat, tetapi benar-benar diimplementasikan oleh peserta untuk memulai usaha. Pemerintah akan terus mendukung dari sisi pembinaan dan promosi produk,” tambahnya.
Indri mengajak para peserta untuk mengikuti seluruh rangkaian pelatihan dengan sungguh-sungguh agar ilmu yang diperoleh dapat terserap maksimal dan mampu diadaptasi dalam kehidupan nyata.
“Semoga kegiatan ini membawa manfaat besar bagi peserta, keluarga, dan lingkungan sekitar. Mari kita bangun ekonomi dari dapur sendiri dan dari potensi lokal yang kita miliki,” kata Indri.
Sumber: ANTARA