KABARKALIMANTAN1, Palangka Raya – Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah meminta kepada para kepala sekolah (kepsek) di seluruh daerahnya untuk mencegah terjadinya perundungan di sekolah yang bisa menimpa peserta didik.
Sekretaris Disdik Kota Palangka Raya Aprae Vico Ranan di Palangka Raya Senin (3/6) mengatakan, langkah tersebut diupayakan untuk merespon terhadap meningkatnya kasus perundungan yang terjadi di luar Kota Palangka Raya, yang dapat menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan masyarakat.
“Disdik Palangka Raya tentunya selalu memonitor terkait hal tersebut. Sebab atas hal tersebut, seluruh sekolah diminta untuk mencegah dengan menyosialisasikan kepada peserta didiknya di setiap sekolah agar persoalan tersebut tidak terjadi,” kata Vico.
Orang nomor dua di lingkup Disdik Kota Palangka Raya itu juga menuturkan, langkah-langkah yang jelas telah diambil oleh Disdik setempat, termasuk penyediaan pelatihan bagi staf sekolah dan siswa tentang cara mengenali, mencegah, dan menangani kasus perundungan tersebut.
Kemudian, program terkait pencegahan juga diperkuat dengan mengintensifkan pengawasan di lingkungan sekolah dan mendorong partisipasi aktif dari para orangtua siswa.
“Perundungan tentunya dapat merugikan korban baik secara emosional dan psikologis bahkan juga merusak iklim belajar di sekolah. Tidak hanya itu, juga sangat berpotensi mengganggu perkembangan anak anak kita,” katanya.
Vico juga menegaskan, untuk menghadapi tantangan yang semakin kompleks di dunia pendidikan, Disdik setempat juga memperjelas pentingnya peran kepsek dalam memastikan bahwa setiap siswa merasa aman dan didukung saat berada di sekolah.
“Kepsek sudah pasti memiliki tanggung jawab yang besar dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif dan aman bagi semua siswa,” katanya.
Ia menambahkan, secara jelas kepsek juga diinstruksikan untuk meningkatkan kesadaran untuk mengimplementasikan kebijakan dan prosedur guna mencegah perundungan.
“Kami berharap kepsek untuk mengambil tindakan proaktif dalam mendeteksi, mencegah. Ini membutuhkan kerja sama antara semua pihak, termasuk staf sekolah, siswa, dan orangtua,” demikian Aprae Vico Ranan. (ANT)