KABAR KALIMANTAN1, Sampit – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah meminta seluruh sekolah mengoptimalkan kegiatan keagamaan selama Bulan Suci Ramadhan 1446 Hijriah.
“Selama Ramadhan dan sebelum memasuki masa libur, sekolah dan madrasah tetap diminta mengoptimalkan kegiatan pembelajaran dengan nuansa religi,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur Muhammad Irfansyah di Sampit, Senin (10/3).
Kegiatan belajar dan mengajar selama Ramadhan terbilang singkat. Namun dengan waktu yang ada, setiap satuan pendidikan diimbau tetap bisa mengoptimalkannya dengan kegiatan-kegiatan keagamaan.
Kegiatan seperti tadarus Al Quran, pesantren kilat, hingga kajian keagamaan menjadi bagian penting dalam rangkaian aktivitas belajar. Harapannya agar siswa tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga mampu memperdalam nilai-nilai keimanan, kepedulian sosial, serta pembentukan akhlak mulia.
Kegiatan di sekolah selama Ramadhan dilaksanakan dengan merujuk pada Surat Edaran Bersama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Menteri Agama, serta Menteri Dalam Negeri, yang mengatur teknis pembelajaran selama Ramadhan dan masa libur Idul Fitri.
Pihak sekolah dan orang tua diimbau berperan aktif dalam mendampingi siswa, baik dalam kegiatan belajar maupun ibadah, agar Ramadhan menjadi momentum peningkatan akhlak mulia dan kebersamaan.
Kegiatan pembelajaran selama Ramadhan ini dirancang agar lebih fleksibel dan menyesuaikan kebutuhan siswa dalam menjalankan ibadah puasa.
Suasana belajar yang lebih religius dan santai, diharapkan peserta didik tetap semangat mengikuti proses belajar mengajar, sekaligus bisa memperdalam pemahaman agama serta meningkatkan kepedulian sosial melalui berbagai aktivitas positif.
Sinergi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat, bulan Ramadhan diharapkan menjadi momentum pembentukan karakter dan akhlak mulia bagi generasi muda.
“Untuk siswa Muslim, sekolah dianjurkan mengadakan tadarus Al Quran, pesantren kilat, kajian keislaman, hingga kegiatan sosial. Sementara siswa non Muslim tetap difasilitasi dengan kegiatan keagamaan sesuai keyakinan masing-masing,” ujar Irfansyah.
Sumber: ANTARA