KABARKALIMANTAN1, Sampit – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah (Kalteng), menyatakan pelaksanaan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) membantu mengoptimalkan identifikasi kondisi kesehatan masyarakat, dengan angka penderita diabetes cukup tinggi.
“Kami berharap adanya data ini, masyarakat bisa selalu menjaga pola hidup sehat, karena dengan begitu penyakit diabetes dapat dicegah atau minimal dikendalikan,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotim Umar Kaderi di Sampit, Rabu (3/12/2025).
Tercatat ada 9.168 penderita diabetes melitus di wilayah Kalteng berdasarkan Aplikasi Sehat Indonesiaku per 23 November 2025, diantaranya 3.502 orang terdapat di Kotim menjadi yang terbanyak di provinsi setempat.
Umar memastikan data yang muncul pada Aplikasi Sehat Indonesiaku dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memang benar dan sesuai dengan realitas lapangan, sebab data itu didapat dari kegiatan Program CKG dalam beberapa bulan terakhir.
“Data itu memang benar-benar dari aplikasi Kemenkes dan itu menunjukkan hasil kinerja kami di lapangan dalam beberapa bulan terakhir melalui kegiatan CKG, sehingga tidak ada yang perlu ditutup-tutupi, semua terlihat di situ,” ujarnya.
Menurutnya, ada beberapa hal yang menyebabkan angka penderita diabetes di Kotim cukup tinggi. Pertama, berkaitan dengan CKG yang gencar pihaknya laksanakan, bukan hanya di puskesmas dan pusat keramaian, tapi juga sistem jemput bola ke RT-RT.
Disebutkan pula Kotim telah melampaui target 36 persen yang ditetapkan pemerintah pusat secara nasional untuk 2025, sehingga jumlah warga yang telah dijangkau pun lebih banyak dibandingkan kabupaten lainnya yang sebagian belum capai target.
Kedua, Kotim merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk terbanyak di Kalimantan Tengah, sehingga walaupun target persentasenya sama, namun dari segi jumlah maka tentu warga Kotim lebih banyak.
Walaupun tingginya angka penderita penyakit ini seolah memberikan kesan negatif bagi Kotim, kata dia, namun justru ini membantu pemerintah melalui instansi terkait melakukan intervensi melalui penyuluhan dan promosi kesehatan.
Dengan deteksi dini suatu penyakit, lanjutmya, maka upaya atau tindakan penanganan dini juga bisa dilakukan, sehingga tidak berkelanjutan yang dapat menyebabkan penyakit tersebut bisa semakin parah.
“Seperti diabetes ini yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, seperti penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, dan lainnya, yang tentunya tidak kita inginkan. Maka dari itu harus ditangani sedini mungkin,” jelasnya.
Cara untuk mengendalikan diabetes tersebut cukup sederhana, menurut dia, yakin makan makanan bergizi seimbang, disarankan menghindari makanan atau minuman yang karbohidrat dan gula. Selain itu cukup istirahat dan berolahraga rutin juga menjadi faktor penting.
Sumber : ANTARA



