Dinas Pertanian Gumas Latih Petani Gunakan Herbisida Secara Aman

KABAR KALIMANTAN1, Palangka Raya – Dinas Pertanian Kabupaten Gunung Mas (Gumas), Kalimantan Tengah (Kalteng) melatih ratusan petani menggunakan herbisida secara aman sehingga meminimalkan dampak ancaman negatif pada kesehatan petani.

“Pelatihan ini diikuti 118 petani yang berasal dari berbagai desa dan kelurahan di Kabupaten Gunung Mas,” kata Kepala Dinas Pertanian Gumas Aryantoni di Kuala Kurun, Jumat (9/8).

Ia mengatakan, melalui pelatihan ini diharapkan para petani juga semakin mampu memanfaatkan herbisida sesuai dengan kebutuhan atau penanganan spesifik dari serangan gulma. Sehingga, hasil pertanian petani semakin maksimal.

“Herbisida yang digunakan oleh para petani mengandung racun untuk membasmi gulma atau rumput. Jadi, herbisida tidak bisa digunakan secara sembarangan, melainkan harus sesuai aturan,” ucapnya.

Distan Gumas tak ingin petani yang ada di kabupaten bermoto ‘Habangkalan Penyang Karuhei Tatau’ menggunakan herbisida secara asal-asalan, karena sangat berisiko bagi kesehatan mereka.

Pelatihan ini sendiri terselenggara berkat kerja sama antara Aliansi Stewardship Herbisida Terbatas (Alisther) dan Distan Gumas. Ia berharap ke depan pelatihan seperti ini rutin dilakukan setiap tahun di Gumas.

Sementara itu, Ketua Alisther Kalteng Abdul Fattah menegaskan bahwa petani harus mengetahui standar yang aman, bijaksana, dan benar saat menggunakan herbisida, demi keamanan diri petani itu sendiri.

“Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap petani peduli dengan keselamatan diri mereka sendiri. Siapa lagi yang menjaga keselamatan petani kalau bukan petani itu sendiri,” kata dia.

Dalam pelatihan ini, para petani mendapat teori sekaligus melakukan praktik menggunakan herbisida. Petani juga diberi pemahaman pentingnya menggunakan alat pelindung diri (APD) selama menyemprotkan herbisida.

Ia pun menyampaikan ucapan terima kasih ke Distan dan Dinas Kesehatan Gumas, yang telah mendukung penuh penyelenggaraan pelatihan penggunaan herbisida secara aman. Begitu juga kepada para petani yang telah mau meluangkan waktu untuk mengikuti pelatihan.

“Sebenarnya kami mengundang 100 orang peserta, namun yang datang ternyata ada 118 orang peserta. Antusias mereka untuk mengikuti pelatihan ini sangat luar biasa,” kata Abdul Fattah.

 

 

Sumber: ANTARA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *