KABAR KALIMANTAN1, Palangka Raya – Anggota Komisi II DPRD Kota Palangka Raya, Noorkhalis Ridha meminta pemerintah kota melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk lebih aktif dalam menangkal penyebaran isu hoaks selama pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Ia menekankan pentingnya upaya tersebut, demi menjaga persatuan di tengah masyarakat yang kini semakin bergantung pada teknologi digital.
“Digitalisasi membuat informasi dapat menyebar begitu cepat. Baik itu informasi positif maupun negatif. Bila tidak difilter, penyebaran informasi negatif dapat memecah belah persatuan bangsa. Penyebaran informasi yang tidak terkontrol, bisa berdampak buruk pada kerukunan masyarakat, terutama menjelang pesta demokrasi,” ucapnya, Selasa (19/114).
Noorkhalis menjelaskan bahwa saat ini, media sosial menjadi wadah utama bagi masyarakat dalam menerima informasi. Sayangnya, hal ini membuat masyarakat rentan mempercayai informasi yang belum tentu kebenarannya.
Ia menyoroti fakta bahwa banyak informasi yang beredar di dunia maya sering kali diolah oleh oknum tertentu untuk menciptakan kegaduhan, terutama saat momen-momen politik seperti pilkada.
“Ini yang harus segera ditangkal oleh pemerintah melalui Kominfo. Apalagi, masyarakat kita sekarang sangat dekat dengan gadget dan media sosial. Sehingga mereka sangat bergantung pada teknologi. Pentingnya literasi digital, untuk memastikan masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum terverifikasi,”ujarnya.
Politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini, juga mendorong pemerintah untuk melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat tentang dampak media sosial dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini, menurutnya, penting agar masyarakat lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak termakan isu-isu negatif yang dapat merugikan.
“Media sosial memang memiliki dampak positif jika digunakan dengan bijak. Namun, jika kurang literasi digital, tentu bisa menjadi senjata yang merugikan kita semua. Dengan adanya edukasi yang baik, masyarakat bisa lebih kritis dalam menyaring informasi yang beredar di media sosial,” tambahnya.
Untuk itu, dia mengajak masyarakat untuk lebih selektif dalam menerima informasi selama masa pilkada saat ini. Ia mengingatkan agar tidak mudah percaya dengan isu-isu yang berpotensi menyesatkan dan memecah belah, serta mendorong masyarakat untuk fokus pada program kerja yang ditawarkan oleh para calon pemimpin.
“Pilkada ini adalah ajang demokrasi untuk memilih pemimpin terbaik selama lima tahun ke depan. Mari kita jadikan pesta demokrasi ini, sebagai momentum yang penuh sukacita, tanpa ada sentimen negatif di dalamnya,” pungkasnya. (kk1/red)