KABARKALIMANTAN1, PALANGKA RAYA – Dalam rangka mengantisipasi potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di musim kemarau, Camat Jekan Raya Untung Sutrisno melakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan tingkat kelurahan, rt/rw, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK), Tim Serbu Api Kelurahan (TSAK), Bintara Pembina Desa (Babinsa), Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) dan mantir adat, Kamis (24/7/2025).
Untung mengatakan pertemuan ini bertujuan memperkuat koordinasi lintas sektor di tingkat kecamatan agar lebih siap dan responsif terhadap potensi bencana, khususnya kebakaran lahan yang kerap terjadi saat musim kemarau.
“Kami berharap masyarakat lebih peduli, waspada, dan berperan aktif dalam menjaga lingkungan. Karhutla bukan hanya soal alam, tapi juga menyangkut kesehatan, ekonomi, bahkan pendidikan anak-anak kita karena bisa terganggu akibat asap,” ujar Untung.
Ia menambahkan, peran komunitas dan perangkat kewilayahan sangat vital dalam mencegah karhutla. Upaya pencegahan harus dimulai dari hal-hal kecil, seperti tidak membakar sampah sembarangan, menjaga kebersihan pekarangan, hingga memastikan tidak ada aktivitas pembukaan lahan dengan api.
Dalam forum tersebut, juga dibahas pentingnya patroli bersama, peningkatan edukasi kepada warga, serta penyebaran informasi terkait bahaya dan sanksi hukum bagi pelaku pembakaran lahan.
“Kita harus bergerak bersama. RT, RW, tokoh masyarakat, dan aparat kewilayahan adalah ujung tombak di lapangan. Mari kita bersama-sama cegah kebakaran mulai dari rumah, pekarangan, sampai lingkungan sekitar,” pungkasnya.
Langkah antisipatif ini sejalan dengan kebijakan Pemerintah Kota Palangka Raya yang telah menetapkan status siaga bencana karhutla sejak 22 Juli 2025 hingga akhir Agustus mendatang. (DMS/KK1)
