Bupati Tanbu Terima Sertifikat Eliminasi Malaria dari Kemenkes RI

Bupati Tanbu Terima Sertifikat Eliminasi Malaria dari Kemenkes RI

KABAR KALIMANTAN1, Batulicin, Kalsel – Bupati Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Andi Rudi Latif menerima sertifikat eliminasi malaria dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI pada ajang Asia Pacific Leaders Summit on Malaria Elimination (APLMA) di Bali.

“Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan,” kata Bupati Andi dikonfirmasi di Batulicin, Rabu (18/6).

Andi menyatakan pencapaian ini merupakan hasil dari kerja sama seluruh pihak mulai dari tenaga kesehatan, pemerintah desa, hingga partisipasi aktif masyarakat, menjaga lingkungan bebas dari sarang nyamuk.

Andi menegaskan komitmen menjaga status eliminasi malaria dengan mengedukasi, mengawasi, dan mengintervensi cepat di lapangan.

“Sertifikat ini menjadi motivasi bagi kami untuk tetap waspada dan konsisten dalam upaya pencegahan penyakit,” ujar Andi.

Penghargaan ini, sambung Andi, menjadi bukti keberhasilan Kabupaten Tanah Bumbu mengendalikan dan menurunkan kasus malaria hingga mencapai standar eliminasi sesuai target nasional.

Sementara itu Special Advisor APLMA sekaligus Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan kawasan Asia Pasifik mencatat 4,8 juta kasus malaria.

Sebanyak 99,5 persen kasus tersebut terkonsentrasi pada delapan negara yakni Afganistan, Bangladesh, India, Myanmar, Indonesia, Pakistan, Papua Nugini, dan Kepulauan Solomon.

“Kita dihadapkan pada kesenjangan pendanaan sebesar 4,3 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Di Asia Pasifik saja kita membutuhkan tambahan 478,1 juta dolar AS agar tetap berada di jalur eliminasi yang benar,” kata SBY.

Dari total kasus malaria di Asia Pasifik, Indonesia berkontribusi sekitar 12 persen.

SBY menambahkan tantangan yang dihadapi tidak hanya pada pendanaan, tetapi juga menyangkut koordinasi lintas negara dan tingkat partisipasi masyarakat.

Namun ia percaya di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, Indonesia mampu menuntaskan misi untuk mengeliminasi malaria pada 2030.

Kegiatan APLMA ke-9 dihadiri para pemimpin negara, pejabat tinggi, dan lembaga mitra pembangunan dari kawasan Asia Pasifik, yang memiliki kepedulian terhadap isu kesehatan, terutama eliminasi malaria.

Forum tersebut mengusung tema “Unity in Action, Toward Zero Malaria” berlangsung di Bali pada 16-17 Juni 2025.

 

 

Sumber: ANTARA

Tags

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow Us On Social Media

error: Content is protected !!