BPBD Kotim Beri Peringatan Dini Warga Untuk Waspada Rob

FacebookWhatsAppXShare

KABARKALIMANTAN1, Sampit – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah mengeluarkan peringatan dini masyarakat untuk mewaspadai rob.

“Dengan adanya informasi peringatan dini terkait potensi terjadinya banjir pesisir pada 6-13 Desember 2025 diimbau masyarakat selalu waspada dan siaga, mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kotawaringin Timur Multazam di Sampit, Senin (1/12/2025).

Ia mengatakan peringatan dini ini menindaklanjuti hal serupa disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait dengan potensi rob disebabkan pasang laut.

Kejadian ini karena adanya fase Perigee, yaitu jarak terdekat bulan ke bumi dan bulan purnama pada 4 Desember 2025. Kondisi ini berpotensi memicu meningkatnya ketinggian muka air laut maksimum.

Berdasarkan pantauan data prediksi pasang surut, rob berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia, salah satunya pesisir Kalimantan Tengah. Secara khusus, banjir pesisir berpotensi terjadi di perairan Teluk Sampit pada 6-13 Desember 2025

Potensi banjir pesisir secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.

Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut serta memperhatikan perkembangan informasi cuaca maritim dari BMKG setempat.

Ancaman rob ini perlu diwaspadai karena pernah melanda Pantai Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit. Berdasarkan data, Senin (23/5), rob melanda pantai Desa Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit.

Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 12.10 WIB itu menyebabkan enam rumah nelayan di Dusun Kalap, Desa Ujung Pandaran hancur disapu rob.

Saat itu, pasang air laut dengan ketinggian sekitar satu meter tiba-tiba menghantam kawasan itu. Untungnya, warga setempat sempat menyelamatkan diri sehingga tidak ada korban jiwa.

Banjir yang kemudian surut sekitar pukul 17.00 WIB menyebabkan lima rumah hancur total terbawa banjir akibat tiang tercabut dan satu rumah rusak parah.

Rob juga pernah berdampak hingga bantaran Sungai Mentaya. Dampak utama, berupa  banjir cukup dalam di permukiman di bantaran sungai di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan.

“Kami juga terus memantau perkembangan situasi, berkoordinasi dengan banyak pihak,” demikian Multazam.

 

 

 

 

 

 

 

Sumber : ANTARA

FacebookWhatsAppXShare

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

FacebookWhatsAppXShare
Exit mobile version