KABARKALIMANTAN1, Doha – Jelang laga semifinal dan final Piala Dunia 2022 Qatar, Adidas meluncurkan bola yang diberi nama Al Hilm yang juga menggunakan teknologi di dalamnya seperti Al Rihla yang dipakai mulai dari fase grup.
Al Hilm adalah bahasa arab yang memiliki arti mimpi, yang berkesinambungan dengan Al Rihla yang memliki arti perjalanan. Rilis bola mimpi Al Hilm ini lebih diyakini hanya bentuk strategi promosi dan pemasaran semata, bukan karena bola Al Rihla jelek.
Al Hilm memiliki warna dasar emas, yang menampilkan pola segitiga halus. Corak itu terinspirasi dari pasir yang berkilauan di sekitar kota Doha, warna trofi Piala Dunia, serta pola bendera Qatar.
Ada teknologi Adidas ‘Connected Ball‘ yang dipakai, dengan penempatan sensor IMU (Inertial Measurement Unit) di dalam bola yang mendukung pengambilan keputusan lebih cepat dan akurat.
Penggabungan data bola yang ditangkap sensor IMU dan penerapan kecerdasan buatan mendukung sistem offside semi-otomatis. Ini sangat berguna untuk memberikan momen yang tepat ketika bola dimainkan dalam situasi offside yang ketat.
“Dengan perkembangan teknologi bola yang terhubung, Adidas memungkinkan lapisan informasi penting tambahan tersedia untuk petugas video pertandingan atau VAR,” kata direktur teknologi & inovasi sepakbola FIFA, Johannes Holzmueller, di laman FIFA World Cup Qatar 2022, Senin (12/12/2022).
“Data dari bola membuka wawasan baru untuk menceritakan momen-momen unik di lapangan Piala Dunia ini,” tuturnya. Para pemain belum banyak berkomentar. Mereka, terutama pemain Argentina, dipakai Adidas untuk mempromosikan bola itu.
Soal penilaian, Lionel Messi dkk belum melakukannya. Namun netizen telah bergerak lebih dulu.
“Jika ditulis Argentina ingin menuntaskan dendam di Piala Dunia, saya kita tidak. Impian Argentina bukan tentang balas dendam. Ini melampaui apapun. Bukan tentang dendam sejak Andres Brehme mencetak penalti yang tidak pantas ke gawang Argentina di final Piala Dunia 1986 Meksiko. Kami hanya memainkan 2 pertandingan dan menikmati kesempatan itu,” ujar Gab Mayahari, salah satu fans Tim Tango.
Seperti diketahui, pada final Piala Dunia 1986 antara Jerman vs Argentina, gol tendangan penalti Brehme digugat hingga kini sebab pelanggarannya tak pantas berbuntut hukuman penalti.
Argentina akan melakoni laga semifinal pada Rabu (14/12). Semifinal lain dihelart Kamis (15/12) dini hari WIB. Sementara itu, partai final berlangsung Minggu (18/12) malam WIB.
