KABAR KALIMANTAN1, Palangka Raya – Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tjilik Riwut Palangka Raya Ika Priti meminta masyarakat di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mewaspadai potensi hujan lebat disertai angin kencang dan petir selama tiga hari mendatang.
“Berdasarkan analisis, diperkirakan sampai tiga hari mendatang wilayah Kalteng berpotensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir kilat dan angin kencang,” kata Ika Priti di Palangka Raya, Selasa (10/6).
Wilayah di Provinsi Kalteng itu meliputi Kabupaten Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Sukamara, Lamandau, Seruyan, Katingan, Gunung Mas, Murung Raya, Barito Utara, Barito Selatan, Barito Timur, Kapuas, Pulang Pisau, dan Kota Palangka Raya.
“Masyarakat di 13 kabupaten dan satu kota di Kalteng juga agar mewaspadai dampak bencana yang ditimbulkan dari hujan lebat disertai angin kencang dan petir tersebut,” kata Ika.
Dia menerangkan, dampak tersebut antara lain genangan air, banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan pohon tumbang akibat terjadinya hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang.
Ika menambahkan, sebelum terjadi hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir, di langit akan terlihat atau muncul pertumbuhan awan konvektif atau awan Cumulonimbus (cb).
Pertumbuhan awan cb yang biasanya terlihat gelap ini merupakan tanda-tanda terjadinya hujan disertai angin kencang diikuti sambaran petir.
Saat terjadi hujan lebat disertai angin kencang dan petir, masyarakat juga harus segera mencari tempat berlindung yang aman seperti di dalam rumah atau gedung.
Masyarakat juga harus menjauhi papan reklame atau baliho, pohon besar dan tidak berada di lapangan atau tempat terbuka untuk menghindari sambaran petir.
“Kami juga mengimbau masyarakat Kalteng agar mewaspadai potensi hujan lokal intensitas sedang hingga lebat dengan durasi singkat yang dapat disertai petir kilat dan angin kencang ataupun angin puting beliung,” katanya.
Pihaknya secara berkala juga selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pihak terkait lain untuk menggambarkan potensi dan perkembangan cuaca terbaru. Tujuannya agar seluruh pihak melakukan antisipasi bencana akibat perubahan cuaca.
Ika menambahkan, untuk memperbaharui informasi perkembangan cuaca, masyarakat dapat mengakses layanan yang diberikan BMKG melalui laman resmi BMKG, aplikasi BMKG dan berbagai media sosial BMKG.
Sumber: ANTARA
