KABARKALIMANTAN1, PALANGKA RAYA – Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram akhir-akhir ini hingga menyebabkan gas melon dijual melebihi harga eceran tertinggi (HET) mendapat perhatian dari Wakil Ketua I Komisi C DPRD Kota Palangka Raya Ruselita.
Legislator yang membidangi Kesejahteraan Rakyat (Kesra) ini meminta kepada masyarakat agar tidak berasumsi jika penyaluran dari PT Pertamina tersebut tidak tepat sasaran.
Sebab, bisa saja ada hal lain menjadi penyebabnya, misalkan dalam penggunaannya tabung gas bersubsidi tersebut ternyata juga digunakan oleh masyarakat dari kalangan kelas menengah atas.
“Dari informasi yang saya dapat, masih ada masyarakat dari kalangan kelas menengah atas turut menggunakan gas elpiji 3 kilogram. Padahal diperuntukan bagi menengah kebawah, ini yang harus diluruskan,” katanya, Senin (10/10/2022).
Politisi perempuan dari Partai Perindo ini meminta pengertiannya agar membantu masyarakat dari kalangan kelas kebawah, dengan memberi kesempatan kepada mereka untuk mendapatkan ataupun memanfaatkan gas 3 kilogramtersebut.
“Jangan ada sistem borong bagi para masyarakat, terlebih kalangan menengah atas hendaknya tidak lagi menggunakan elpiji bersubsidi,” terangnya.
Ruselita juga meminta kepada pihak pertamina untuk memperketat pengawasan dengan cara menggandeng pemerintah setempat dan aparat dari pihak kepolisian.
Pemerintah daerah dan pihak kepolisian
dapat bekerjasama melakukan pengawasan di lapangan. Dengan harapan kelangkaan gas elpiji dapat dieliminir.
“Sekalipun ada oknum yang bermain, kami minta pihak kepolisian memprosesnya sesuai hukum dan ketentuan yang berlaku,” pungkasnya. (GUS)
