KABARKALIMANTAN1, Manchester – Melihat perawakan Antony Matheus dos Santos (22), tak sedikit yang meragukan saat bergabung ke Manchester United, di liga paling keras di dunia, dengan postur rata-rata bek mirip raksasa. Maklum, tinggi Antony cuma 174 cm. Beberapa malah mencibir Ajax dan MU yang terlalu mahal menghargai Antony: 100 juta Euro atau hampir Rp 1,5 triliun.
Nyatanya, pemuda kelahiran Osasco (Brazil) 24 February 2000 itu membayar lunas banderol tinggi yang dikuatirkan jadi beban mental. “Ingat, dia baru 22 tahun. Dia butuh waktu dan adaptasi. Dengan harga tinggi, ia bisa terbebani. Ingat kasus Angel di Maria, Paul Pogba, dan Harry Maguire, yang tertekan dengan status pemain mahal,” ujar Rio Ferdinand, legenda MU.
Faktanya, tak ada sedikit pun gestur canggung saat ia tampil pada laga debut kontra lawan berat dengan rekor sempurna, Arsenal. Antony bahkan masih mampu memanerkan trik-trik cantik, selain tentu saja, gol pertamanya. “Ini soal rasa percaya diri,” ujar Ten Hag, soal hobi Antony pamer skill.
Ia ternyata memecahkan sederet rekor di laga debutnya bersama Manchester United, dan saat pertama kali jadi tandem Marcus Rashford. Menurut Opta, Antony menjadi pemain Brasil ke-100 yang tampil di Liga Inggris. Ia jugamenjadi pemain Brasil termuda yang bisa mencetak gol debut di Premier League, yakni di usia 22 tahun 192 hari.
Kemudian, Antony menjadi pemain pertama yang bisa menjebol gawang Arsenal di babak pertama. Sebelumnya, gawang The Gunners selalu sulit dijebol pada paruh pertama. Bagi Antony, kebahagiannya kian lengkap usai MU menang 3-1 atas Arsenal.
Tangis Orangtua
Di MU, Antony mendapatkan kontrak jangka panjang hingga 2027, plus opsi perpanjangan setahun. Ia sangat senang bisa bergabung dengan MU, sesuai harapan orangtuanya. Antony mengungkapkan, saat ia resmi bergabung dengan MU, ibu dan ayahnya menangis bahagia.
Soalnya, Antony harus melalui jalan yang panjang dan berliku untuk hijrah ke Old Trafford. Awalnya, Ajax ngotot mempertahankan dia dengan memasang harga sangat tinggi. MU 2 kali memasukkan tawaran, semua ditolak Ajax. Bahkan saat MU akhirnya setuju dengan harga yang diminta Ajax, klub Belanda itu melintir: “Antony Tak Dijual”.
Antony menceritakan, sebelum resmi ke MU, orangtuanya rajin menanyakan perkembangan proses transfer. “Ibuku meneleponku setiap hari. Ayahku terus mengirim pesan yang sama. Adikku juga. Apa yang terjadi? Sudah berhasil? Ada yang salah? Mereka lebih cemas daripada aku,” kata Antony di situs MU.
“Aku sudah memimpikan untuk MU, sampai sering kurang tidur memikirkan hal ini. Pikiran dan hatiku ada di sini. Erik Ten Hag tahu, semua orang di Manchester United tahu. Hasratku untuk mengenakan seragam United sangat besar,” akunya.
Tolak Man City
Di balik keberhasilan MU mendapatkan Antony, ternyata ada sebuah rahasia yang terungkap. Usut punya usut, Antony sempat menolak untuk gabung Manchester City. Dilansir The Sun, Antony sebenarnya sudah mencuri minat klub-klub top Eropa dalam beberapa tahun terakhir.
Salah satu tim yang ingin memboyongnya adalah City. Kabarnya, manajer Pep Guardiola meminta City untuk datangkan Antony pada tahun 2019. Ketika itu, Antony baru menembus skuad utama Sao Paulo. Namun, sang pemain ketika itu belum berani untuk hijrah ke tanah Eropa.
Barulah Ajax datang setahun kemudian dan bisa meyakinkannya. Di Ajax, Antony pun tampil apik di bawah arahan Erik Ten Hag. Kini, mereka bersama lagi di Old Trafford.
“Aku bangga. Ini adalah momen luar biasa dalam karierku, bergabung dengan salah satu klub paling ikonik di dunia,” kata Antony. “Saya berterima kasih kepada semua orang yang telah percaya padaku, terutama keluarga, dan semua pelatih dan rekan satu tim. Aku tidak bisa sampai di sini tanpa mereka.”
Ia juga menyebut Rosilene Xavier, wanita cantik yang dipacarinya sejak remaja. Usia Rosilene lebih tua setahun dibanding Antony. Mereka telah menikah secara privat, dan dikaruniai seorang anak berusia 2,5 tahun, Lorezo. “Keduanya istimewa untukku. Mereka jadi spiritku,” ujarnya.
Antony memulai kiprah di Eropa saat direkrut Ajax dari Sao Paulo pada tahun 2020. Antony biasa bermain di sayap kanan maupun kiri. Ia memiliki rekor 31 gol dan 27 assist dalam 134 penampilan klub, untuk Ajax dan Sao Paulo.
Di timnas Brasil, dia mengoleksi 2 gol dan 2 assist dari 9 laga timnas senior Brasil. Selain itu, Antony telah memenangkan dua gelar Eredivisie, dan satu medali emas di Olimpiade Musim Panas 2020.
Selamat, Antony.