KABAR KALIMANTAN1, Jakarta – Tiga negara ASEAN, yakni Malaysia, Singapura, dan Filipina, menyalakan alarm bahaya atas prediksi gelombang Omicron, varian baru Covid-19. Warganet di Indonesia ternyata santai saja.
Alarm kewaspadaan terkait gelombang Omicron di awal 2022 memang sudah menyala di Singapura, Malaysia dan Filipina. Contoh terkini adalah Singapura, saat jadi tuan rumah Piala AFF.
Berkat kebijakan anti-Omicron, kubu timnas Indonesia sempat merasa dirugikan karena pemainnya wajib karantina, meski sudah 2x ikut tes PCR dengan hasil negatif.
Tiga negara ASEAN yang berdekatan dengan Indonesia itu memang tengah waswas. Terjangan gelombang varian Omicron mulai mendominasi kasus Covid di negara mereka.
Banyak langkah antisipasi guna menahan terjangan gelombang varian Omicron. Dengan gejala yang lebih ringan, Omicron dinilai bisa membuat negara menjadi kolaps.
Berikut langkah pemerintah ke-3 negara tersebut :
1. Malaysia
Ancaman gelombang Omicron diutarakan Menteri Kesehatan Malaysia, Khairy Jamaluddin. Menurutnya, total kenaikan kasus positif Omicron mencapai 2.842 kasus.
Berdasarkan informasi di situs resmi pemerintah Malaysia, per Rabu (5/1/2023) pagi, ada penambahan 2.510 kasus infeksi Covid 19 lokal dan 332 kasus impor.
“Seperti negara lain, menjadi sangat mungkin gelombang Omicron akan terjadi di Malaysia,” ujar Khairy melalui Twitter, Rabu (5/1/2022).
Khairy menegaskan, meski Omicron terlihat tak separah Delta, varian ini berpotensi memberikan beban kepada tenaga kerja kesehatan di negara itu.
“Jika kasus lebih besar, rawat inap, dan penggunaan ICU (unit perawatan intensif) akan meningkat. Omicron lebih mudah menular dibandingkan Delta,” tambahnya.
Kementerian Kesehatan Malaysia langsung mengambil sejumlah langkah strategis. Meski tidak disukai, ada sejumlah pembatasan pergerakan masyarakat yang mulai dilakukan.
2. Singapura
Serangan gelombang Omicron juga mengancam Singapura. Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung, meminta warga untuk bersiap.
“Seluruh tanda menunjukkan gelombang Covid 19 akibat varian Delta sudah mereda, setidaknya untuk sekarang,” kata Ong melalui unggahan di Facebook.
Saat Delta mereda, Omicron datang. Dan hal ini membuat otoritas kesehatan Singapura bekerja ekstra keras.
“Omicron semakin meningkat, hingga menyumbang 17 persen dari kasus lokal. Ini berarti gelombang Omicron sudah dekat, dan kita harus bersiap menghadapi itu,” tambahnya.
Menurut data resmi Kementerian Kesehatan Singapura, per Selasa (4/1/2022), Omicron menyumbang 438 kasus.
Sementara kenaikan angka kasus positif Covid 19 pada hari yang sama mencapai 842 kasus.
3. Filipina
Serupa, serangan gelombang varian Omicron juga diprediksi bakal dihadapi Filipina. Omicron disebut akan menjadi varian dominan di negara itu pada bulan Januari.
“Masih ada Delta, tapi mengingat kasus Omicron muncul pertama pada 5 Desember dan terus ada kenaikan, kami berasumsi bahwa Omicron telah menyebar,” tutur Wakil Menteri Kesehatan Malaysia untuk Urusan Khusus, Leopoldo Vega.
Estimasinya, 3-4 pekan ke depan, Filipina akan kolaps. Omicron diprediksi akan mendominasi 50 persen hingga 90 persen kasus.
Prosentase ini mengalahkan virus Delta. Menurut data Kementerian Kesehatan Filipina (DOH), ada penambahan angka kasus harian covid-19 sebanyak 5.434 pada Selasa (4/1/2022).
Karantina 15 Hari
Sementara itu sikap pemerintah Indonesia sebenarnya identik dengan ke-3 negara tetangga tersebut. Presiden Joko Widodo pekan ini mewajibkan karantina 15 hari bagi siapapun yang mau masuk Indonesia.
Reaksi warganet negeri +62 tergolong santai dalam memandang Omicron.
Sugeng Widodo, aktivis masjid yang tinggal Pondok Labu, mengaku jika ia juga membaca soal Omicron.
“Gejala ringan dan jika ditangani, tidak sulit. Endemi biasa, bukan pandemi lagi. Seperti flu biasa. Jangan parno-lah lalu bikin PPKM, tes ini-itu yang ujungnya jadi lahan bisnis para menteri. Belum kenyang?” sentilnya saat dihubungi redaksi Kabar Kalimantan 1, Sabtu (8/1/2022).
Menurutnya, ikuti saja protokol kesehatan. Jika masih terpapar, itu kehendak Allah.
