KABARKALIMANTAN1, Palangka Raya – Dalam upaya mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, sektor pendidikan kembali ditegaskan sebagai pilar utama yang menentukan keberhasilan pembangunan bangsa. Pemerintah, akademisi, serta pemangku kepentingan lainnya menyoroti pentingnya transformasi pendidikan yang merata, inklusif, serta berorientasi pada kompetensi masa depan.
Menurut kajian strategis pembangunan jangka panjang, Indonesia membutuhkan sumber daya manusia yang unggul untuk menghadapi tekanan global, mulai dari perkembangan teknologi, persaingan ekonomi, hingga tantangan sosial. Oleh karena itu, peningkatan kualitas pendidikan dinilai vital untuk memastikan generasi muda memiliki daya saing di tingkat internasional.
Menurut petrus tampubolon selaku ketua YKPTS “Pendidikan adalah investasi jangka panjang bangsa. Jika ingin mencapai Indonesia Emas 2045, kita harus memastikan setiap anak Indonesia memiliki akses pada pendidikan yang berkualitas, relevan, dan adaptif terhadap perubahan zaman,” “Investasi terbesar yang dapat kita lakukan hari ini adalah meningkatkan kualitas pendidikan. Tahun 2045 bukan sekadar target waktu, tetapi momentum untuk membangun generasi yang mampu memimpin bangsa di tengah dinamika global.
Transformasi pendidikan yang sedang digalakkan mencakup beberapa agenda utama, antara lain:
Peningkatan kompetensi guru dan tenaga pendidik, terutama dalam pemanfaatan teknologi dan pembelajaran berbasis proyek.
Pemerataan akses pendidikan, khususnya di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).
Pengembangan kurikulum yang menekankan literasi, numerasi, karakter, dan kompetensi abad ke-21 seperti berpikir kritis, kreativitas, dan kolaborasi.
Penguatan pendidikan vokasi dan link-and-match dengan dunia industri untuk mencetak tenaga kerja siap pakai.
Pemanfaatan teknologi dan digitalisasi pendidikan sebagai akselerator peningkatan kualitas pembelajaran.
YKPTS berkomitmen untuk terus mendukung kebijakan transformasi pendidikan, karena SDM unggul adalah modal utama menuju pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,”
Dengan jumlah penduduk usia produktif yang diprediksi mencapai puncaknya pada 2030–2040, Indonesia memiliki peluang besar memanfaatkan bonus demografi. Namun tanpa pendidikan berkualitas, bonus tersebut dikhawatirkan berubah menjadi beban sosial.
Melalui kolaborasi semua kalangan baik pemerintah, dunia usaha, lembaga pendidikan, dan masyarakat, diharapkan pembangunan manusia Indonesia dapat dipercepat sehingga visi Indonesia Emas 2045 bukan hanya cita-cita, tetapi kenyataan yang dapat dirasakan seluruh rakyat.
