KABARKALIMANTAN1, Pulang Pisau – Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Tengah, Nyelong Inga Simon, menegaskan bahwa persoalan stunting tidak hanya disebabkan oleh faktor ekonomi semata, tetapi juga dipengaruhi oleh pola asuh yang kurang tepat di dalam keluarga.
Menurutnya, perhatian orang tua dalam mengasuh anak menjadi kunci penting dalam perkembangan fisik dan mental.
“Saat ini banyak ibu mengasuh anak sambil bermain media sosial, bukan memberikan perhatian dan kasih sayang yang utuh,” kata Nyelong saat melaksanakan reses perseorangan di Pulang Pisau, Jumat (7/11/2025).
Ia menjelaskan bahwa pola asuh yang tidak tepat dapat berdampak buruk pada perkembangan anak, baik dari sisi kesehatan maupun perilaku.
Bahkan, menurutnya, pola asuh keliru berpotensi membuat anak tumbuh dengan sifat memberontak dan kurang harmonis dengan orang tuanya.
“Pola asuh positif harus dibangun sejak anak masih balita. Itulah fondasi utama untuk tumbuh kembang yang sehat,” ujarnya.
Politisi PDI Perjuangan tersebut menekankan bahwa anak yang mendapatkan perhatian dan kasih sayang penuh cenderung tumbuh lebih percaya diri, lebih stabil secara emosional, dan memiliki kesehatan fisik yang lebih baik. Sebaliknya, kurangnya perhatian dapat memicu gangguan tumbuh kembang yang berujung pada stunting.
Nyelong juga menyoroti pentingnya keterlibatan kedua orang tua. Ia menilai pengasuhan selama ini terlalu dibebankan kepada ibu, sedangkan ayah kurang terlibat aktif dalam mendampingi proses tumbuh kembang anak.
“Peran ayah dan ibu harus berjalan seimbang. Keduanya harus menjadi tim dalam membentuk lingkungan keluarga yang sehat bagi anak,” tegasnya.
Tidak hanya soal pola asuh, Nyelong turut mengingatkan bahwa pernikahan dini juga menjadi faktor yang memengaruhi kualitas pengasuhan. Pasangan muda dinilai belum matang secara emosional, mental, dan ekonomi sehingga tidak mampu memberikan pola asuh yang ideal bagi anak-anak mereka.
“Pernikahan usia dini menyebabkan minimnya kesiapan jadi orang tua. Karena itu, kualitas pola asuh harus diperkuat agar anak-anak tumbuh bahagia dan sehat,” jelasnya.
Nyelong berharap melalui edukasi dan peningkatan kesadaran masyarakat, pengasuhan di keluarga dapat diperbaiki sehingga upaya penurunan stunting di Kalimantan Tengah menjadi lebih efektif.




