KABARKALIMANTAN1, Palangka Raya – Kota Palangka Raya berhasil menempati posisi kedua dalam penilaian kinerja penurunan stunting tingkat Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2025, dengan raihan skor 96,6 poin.
Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa pendekatan lintas sektor yang konsisten mampu memberikan hasil signifikan. Berdasarkan data SKI dan SSGI, angka stunting di kota ini turun dari 28 persen (2023) menjadi 19,1 persen (2024).
Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam upaya ini. Menurutnya, strategi berbasis data menjadi kunci utama efektivitas intervensi di lapangan.
“Capaian tersebut juga merupakan hasil strategi berbasis data serta fokus pada kelompok rentan seperti balita, ibu hamil, dan ibu menyusui,” ujar Fairid dalam forum penilaian di Aurila Hotel Palangka Raya.
Fairid menambahkan, Pemko telah mengembangkan dashboard data internal untuk memastikan intervensi yang lebih presisi dan tidak tumpang tindih. Selain program GENTING dan penyuluhan gizi, upaya lain juga dilakukan melalui penyediaan akses air bersih dan bantuan rumah layak huni.
“Prestasi ini bukan tujuan akhir, tapi jadi penyemangat untuk terus mendorong peran aktif masyarakat dalam memutus siklus stunting,” pungkasnya.