KABAR KALIMANTAN1, Palangka Raya, (16/6/2025) – Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terus memperkuat pengelolaan lingkungan berbasis masyarakat lewat Program Kampung Iklim (Proklim).
Plt Kepala DLH Palangka Raya, Sugiyanto, mengatakan bahwa Proklim merupakan strategi nasional untuk mendorong warga terlibat aktif dalam aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
“Perubahan iklim adalah persoalan bersama yang harus dihadapi secara gotong royong,” ucapnya, Senin (16/6/2025).
Melalui Proklim, masyarakat diajak menerapkan kebiasaan ramah lingkungan, mulai dari tidak membakar sampah, menanam pohon, hingga menghemat energi.
Untuk memperluas dampak, DLH juga menggandeng mitra seperti Yayasan Borneo Nature Indonesia (YBNI) dalam kegiatan sosialisasi di kelurahan.
“Kami ingin Kelurahan Kereng Bangkirai dan Sabaru bisa menjadi contoh. Pemerintah siap mendukung, tapi keberhasilan tergantung dari komitmen masyarakat,” tambah Sugiyanto.
Sejauh ini, ada 10 kelurahan di Palangka Raya yang telah menerima Piagam Partisipasi Proklim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, di antaranya Kelurahan Langkai, Habaring Hurung, dan Kalampangan.
Kota ini pun sudah memiliki empat kampung iklim aktif, termasuk dua yang meraih kategori Madya. Sugiyanto berharap gerakan ini dapat terus berkembang sebagai bentuk komitmen kolektif dalam menjaga bumi.
“Kolaborasi semua pihak adalah kunci untuk memperkuat aksi-aksi nyata menghadapi krisis iklim,” tutupnya.