Dinsos Kotawaringin Timur Bantu Pulangkan Dua Pekerja Telantar

KABAR KALIMANTAN1, Sampit – Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah kembali membantu kepulangan dua orang pekerja telantar ke daerah asal di Surabaya, Jawa Timur.

“Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur melalui Dinas Sosial bekerja sama dengan instansi terkait membantu kepulangan dua warga tersebut,” kata Kepala Dinas Sosial Kotawaringin Timur, Hawianan di Sampit, Senin (26/5).

Dua orang Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) tersebut datang ke Kotawaringin Timur untuk tujuan bekerja. Mereka sama-sama bertolak dari Surabaya menuju Kotawaringin Timur.

Berdasarkan keterangan dari kedua pencari kerja itu, keberangkatan mereka menuju ke Kota Sampit menggunakan jasa agen atau penyalur tenaga kerja. Informasi tersebut awalnya mereka dapat dari media sosial Facebook.

Setelah sampai di Sampit, mereka kemudian melanjutkan perjalanan ke Kecamatan Antang Kalang. Kedua PPKS itu kemudian dipekerjakan di salah satu perusahaan besar swasta perkebunan kelapa sawit.

Kedua warga itu mengikuti pelatihan sebelum memulai bekerja di perusahaan tersebut. Namun setelah berjalan satu minggu, mereka diberhentikan dengan alasan ada hal yang tidak sesuai dengan perjanjian awal antara pekerja dengan pihak yang mempekerjakan.

Kedua PPKS tersebut kehabisan bekal hidup, hingga telantar di Kota Sampit. Mereka melapor dan membuat surat penghadapan di Polres Kotawaringin Timur.

Selanjutnya, kedua PPKS tersebut datang ke Rumah Singgah Harati Dinas Sosial Kabupaten Kotawaringin Timur yang berada di Jalan S. Parman untuk melaporkan mereka terlantar, Kamis (22/5).

PPKS tersebut ditampung di rumah singgah selama menunggu jadwal keberangkatan untuk dipulangkan ke daerah asal melalui jalur laut menggunakan kapal tujuan Kota Surabaya.

“Dinas Sosial melakukan langkah melalui pekerja sosial atau staf Rumah Singgah Harati yaitu melaksanakan assesmen terhadap PPKS tersebut sehingga dapat disimpulkan apakah PPKS tersebut layak untuk dipulangkan atau tidak,” kata Hawianan.

 

 

Sumber: ANTARA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *