KABAR KALIMANTAN1, Sampit – Salah satunya yang menjadi perhatian pihaknya adalah kondisi cuaca mengingat saat ini Kotim tengah diliputi musim hujan. Contohnya pada Pilpres 2024 lalu, pihaknya melakukan double protect.
Sebelum logistik itu dimasukkan ke dalam kotak suara sudah dibungkus plastik, kemudian kotak suara pun dikunci lalu dibungkus lagi dengan plastik, sehingga jika terjatuh ke air logistik masih bisa mengapung dan ketika kehujanan pun tidak langsung basah.
“Jadi semua harus dipertimbangkan dengan matang, mulai dari awal pendistribusian, hari pelaksanaan sampai dengan kembalinya logistik setelah selesai pemungutan suara,” imbuhnya.
Sementara itu, untuk kelengkapan logistik pilkada sejauh ini sudah di atas 95 persen, hanya beberapa formulir yang perlu dilengkapi, antara lain formulir untuk pindah memilih atau DPTb yang baru ditutup pada Rabu (20/11).
Pemungutan suara Pilkada 2024 dilaksanakan pada 27 November 2024. Dalam hal ini KPU Kotim telah menetapkan 309.973 DPT meliputi 159.077 laki-laki dan 150.896 perempuan.
Dengan 667 TPS yang tersebar di 17 kecamatan di Kotim. Enam diantaranya merupakan TPS lokasi khusus (loksus), meliputi dua TPS loksus di Lapas Sampit dan empat lainnya di perusahaan besar swasta (PBS) Kecamatan Telawang dan Mentawa Baru Ketapang.
Ada dua jenis surat suara yang disiapkan untuk Pilkada 2024, yakni surat suara untuk pemilihan bupati dan wakil bupati Kotim dan surat suara untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur Kalteng yang masing-masing berjumlah 318.028 lembar.
KPU Kotim juga telah melakukan klasifikasi pemilih berdasarkan usia yang dibagi dalam lima kategori. Kategori dengan jumlah terbanyak adalah usia 27-42 tahun atau generasi milenial (Gen-Y) sebanyak 114.097 pemilih.
Selanjutnya, usia 43-58 tahun atau generasi X (Gen-X) 85.883 pemilih, usia kurang dari 27 tahun atau generasi Z (Gen-Z) 79.054 pemilih, usia 59-77 tahun atau baby boomers 28.561 pemilih dan usia lebih dari 77 tahun atau pre baby boomers 2.378 pemilih.
Sumber: ANTARA