KABARKALIMANTAN1, Palangka Raya – Sejumlah pihak mengusulkan pembelajaran online sebagai alternatif dalam pendidikan, saat kabut asap melanda Kota Palangka Raya. Namun, Anggota DPRD Palangka Raya, Khemal Nasery, tidak setuju, tetap menerapkan belajar tatap muka dengan beberapa ketentuan teknis.
“Tetap saja belajar tatap muka asalkan diatur jam belajar dan kurangi aktivitas luar ruangan. Paling penting juga anak-anak diwajibkan pakai masker,” katanya.
Politisi Golkar ini menyatakan keprihatinannya terhadap dampak kabut asap terhadap pendidikan anak-anak. Namun, ia menganggap pembelajaran online bukanlah solusi yang tepat dalam konteks ini.
Apalagi banyak murid maupun orang tuanya yang tidak memiliki akses internet memadai dan banyak juga yang sulit beradaptasi dengan pembelajaran online.
Selain itu dapat menciptakan kesenjangan.
“Pembelajaran online bukanlah solusi yang tepat saat kabut asap seperti ini. Karena sekarang mereka sudah senang bisa bermain di sekolah bersama teman-temannya setelah dulu belajar online diterapkan pada zaman Corona,” tegasnya.
Meskipun situasi kabut asap di Palangka Raya menjadi perhatian serius, Khemal Nasery berkomitmen untuk mencari solusi pendidikan yang tidak meninggalkan siapapun di belakang. (RIT/IST)