KABARKALIMANTAN1, Banjarmasin – Sebelumnya penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) untuk pembayaran dikenakan tarif nol persen. Namun pada awal Juli 2023 lalu penggunaan QRIS untuk pembayaran usaha mikro dikenakan biaya 0,3 persen.
Kepala Perwakilan BI Bank Indonesia (BI) Kalimantan Selatan Wahyu Pratomo menjelaskan alasan penyesuaian atau kebijakan baru Merchant Discount Rat (MDR) QRIS yang digunakan sebagai alat pembayaran itu
Menurutnya sejak awal peluncurannya 2019 MDR QRIS sempat dikenakan biaya 0,7 persen. Tetapi pada April 2020 sebagai respon atas keterpurukan ekonomi masyarakat akibat pandemi covid-19, transaksi QRIS untuk pelaku pedagang usaha mikro tidak dikenakan biaya atau digratiskan.
“Sekarang per 1 Juli 2023 lalu, MDR QRIS dikenakan biaya 0,3 persen untuk usaha mikro, lebih rendah dari peluncuran awal,” kata Wahyu, saat kegiatan bincang-bincang media di Aula Rektorat Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin.
Wahyu menjelaskan pertimbangan penarikan tarif transaksi QRIS dikarenakan saat ini kondisi perekonomian secara nasional maupun di wilayah Kalsel telah berangsur-angsur pulih.
Kemudian, MDR QRIS akan dialokasikan ke industri penyedia jasa pembayaran agar pelayanan QRIS kepada masyarakat bisa lebih baik. Tetapi tegasnya, BI sebagai regulator dan pengawas tidak mendapatkan keuntungan dari MDR QRIS.
“Banyak yang belum tahu, dibalik satu transaksi QRIS, ada banyak penyedia jasa pembayaran yang terlibat. Mulai dari penerbit (issuer), acquirer, lembaga switching, lembaga services, hingga lembaga standar,” jelas Wahyu.
Menurutnya, Tarif MDR QRIS yang dikenakan kepada pelaku usaha mikro juga lebih rendah dibanding golongan lainnya, yaitu usaha kecil (UKE), usaha menengah (UME), dan usaha besar (UBE) sebesar 0,7 persen.
Kemudian untuk Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), Badan Layanan Umum (BLU), dan Public Services Obligation (PSO) sebesar 0,4 persen.
Berdasarkan data BI secara nasional, per Mei 2023 ada 35,8 juta pengguna QRIS, 26,1 juta merchant QRIS. Sementara itu di Kalsel sendiri, sudah ada 454.986 pengguna QRIS .Sebanyak 95,87 persen merchant QRIS merupakan pelaku UMKM.
Dalam setahun terakhir, volume dan nominal transaksi QRIS juga tumbuh signifikan, secara berturut-turut sebesar 152 persen dan 175 persen. (IST)