KABARKALIMANTAN1, Jakarta – Gerinda akan segera mengumumkan bakal capres dan cawapres, tanpa menunggu deadline alias batas waktu di bulan Oktober-November tahun ini. Hal itu diucapkan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Ferry Juliantono, di Menara Digital, Jakarta Selatan, Kamis (20/7/2023).
Ferry berharap partainya beserta koalisi mengumumkan kandidat bakal capres dan cawapres tidak lama lagi. Soalnya, sisa waktu menjelang pendaftaran sangat terbatas. “Kami enggak sampai ngejar deadline,di bulan Oktober-November. Itu waktunya makin mepet,” kata Ferry.
Menurut Ferry, hal ini lantaran koalisi partainya perlu menyiapkan kampanye. Jika pengumuman dilakukan pada Oktober atau November, jaraknya terlalu dekat dengan Februari 2024 alias waktu pemilu. “Untuk persiapan kampanye, itu kependekan,” katanya.
Diketahui, Gerindra berkerja sama dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di kontestasi Pilpres 2024. Mereka terafiliasi dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Kendati berharap pengumuman capres dalam waktu dekat ini, Ferry mengatakan keputusan ada di tangan Ketua Umum Prabowo Subianto (
mewakili Gerindra) dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mewakili PKB.
“Kami bangun koalisi dengan PKB dalam langkah untuk memutuskan cawapresnya yang akan mendampingi Pak Prabowo. Tentu harus berkonsultasi memutuskan bersama-sama dengan PKB,” kata dia. “KKIR juga turut mengajak parpol lainnya untuk berkoalisi bersama. Ada beberapa partai yang sedang kami lakukan pendekatan,” kata Ferry.
Ia tak menampik bahwa pihaknya membangun komunikasi politik dengan Golkar. Dia mengaku bahwa dalam pertemuan hari ini dengan Wakil Ketua Umum Golkar Erwin Aksa yang turut hadir sebagai panelis acara yang sama turut menyinggung hal itu.
Selain itu Sekjen Gerinda dan rombongan, kemarin berkunjung ke markas Partai Demokrat di Jl. Proklamasi, Jakarta. Dalam acara itu suasana tampak santai. Entah bercanda atau serius, muncul kalimat atau pernyataan yang bernada godaan. Misalnya, biru Demokrat cocok dengan putih Gerindra, sampai pada peluang Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dipasangkan dengan Prabowo.
Ferry menyebutkan Gerindra berusaha menjaga hubungan dengan berbagai parpol, meski suasananya kompetitif. “Tetap harus dibangun hubungan yang kekeluargaan dan punya cita-cita yang sama menjaga persatuan,” kata dia.
Ferry sengaja mengambil istilah kondisi kekeluargaan sebab ia membandingkannya dengan kondisi lanskap politik 2019 yang turut dilalui oleh Gerindra. “Untungnya kami punya kebesaran hati bergabung dengan pemerintahan. Coba bisa bayangin partai Gerindra pada saat itu mengambil keputusan yang berlawanan, bisa ribut kan sesama anak bangsa,” katanya.
Menurut Ferry, dari pengalaman dinamika politik tersebutlah Gerindra membangun hubungan kekeluargaan antar-parpol. “Dengan pengalaman itu partai Gerindra mengambil inisiasi untuk membangun hubungan kekeluargaan membangun semangat persatuan di antara parpol-parpol meskipun kami dalam suasana menghadapi kompetisi di pemilu 2024,” katanya.
Namun sejauh ini, kata Ferry, Golkar dan Demokrat belum menaruh arah dukungan pencapresan terhadap Prabowo. Meski begitu, dua partai secara definitif sudah memutuskan arah dukungan partainya. “Tapi yang sudah definitif kemarin sudah ada partai PBB dan Gelora,” katanya.