KABARKALIMANTAN1, Palangka Raya – Komandan Distrik Militer (Kodim) 1016/Palangka Raya, Kalimantan Tengah Letkol (Czi) Wiwid Wahyu Hidayat menginstruksikan kepada Bintara Pembina Desa (Babinsa) di jajarannya untuk pro aktif melakukan pencegahan dan penanggulangan terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
“Babinsa Koramil 01/ Pahandut Pelda Nurkholis bersama unsur terkait melakukan patroli dan pemadaman kebakaran lahan yang berlokasi di Jalan Tjilik Riwut Km 13, Jalan Katimpun Permai, Kecamatan Jekan Raya yang terjadi pada Rabu (31/5/2023),” katanya di Palangka Raya, Kamis (1/6).
Ia mengatakan karhutla merupakan ancaman terbesar yang sangat susah dalam penanganannya dan setiap wilayah mempunyai letak geografis yang berbeda, untuk itu perlu penanganan yang serius dari berbagai pihak.
Selain itu pula, dirinya juga menginstruksikan kepada Babinsa yang berada di Kota Palangka Raya untuk menggencarkan mengkampanyekan terkait pencegahan dan penanggulangan karhutla.
“Yakni dengan cara melakukan pendekatan persuasif kepada seluruh masyarakat di wilayah binaannya masing-masing,” katanya.
Dandim menyatakan bahwa agar karhutla di daerah teritorialnya tidak terjadi maka pihaknya selain gencar memberikan sosialisasi serta imbauan terkait hal itu, pihaknya juga menjelaskan kepada masyarakat terkait dampak apabila daerah setempat terjadi karhutla.
Selain dari segi kesehatan masyarakat yang terganggu, bahkan perekonomian daerah juga dapat terganggu apabila karhutla terjadi. Sebab asap dari karhutla bisa membahayakan kesehatan manusia, kemudian pandangan mata saat berada di jalan raya juga terganggu.
“Walaupun upaya-upaya mencegah terjadinya karhutla sudah kami lakukan, hal ini merupakan prioritas dan harus menjadi perhatian serius semua pihak,” bebernya Dandim.
Ia juga meminta agar masyarakat juga bekerja sama dalam dalam upaya pencegahan ancaman karhutla yang hampir setiap hari terjadi di Palangka Raya.
“Saya meminta agar masyarakat lebih bijak dalam mengelola kebun maupun lahan. Hal ini dilakukan agar terhindar dari bencana kebakaran, karena dampaknya multi efek, terutama kesehatan dan merugikan banyak pihak,” demikian Wiwid Wahyu Hidayat. (ANT)
