KABARKALIMANTAN1, Phnom Penh – Laga final sepak bola putra SEA Games 2023 di Stadion Olimpiade, Phnom Penh, antara Indonesia vs Thailand sudah usai. Tim Garuda keluar sebagai juara. Tapi kericuhan yang terjadi di laga itu, terus jadi perbindangan di dunia maya.
Dalam laga final tersebut Indonesia U22 menang dramatis dengan skor 5-2 berkat gol Ramadhan Sananta (21′, 45+3), Irfan Jahari (91′), Gajar Fathur Rahman (106′), dan Beckham Putra (119′). Gol balasan Thailand dilesakkan Anan pada menit ke-24 dan Yotaskon pada menit ke-90+7.
Baca Juga: https://kabarkalimantan1.com/emas-sejak-32-tahun-indra-berkat-doa-usaha-darah-dan-air-mata/
Sebelum Indonesia menang atas Thailand, setidaknya ada 2 momen keributan. Insiden itu diceritakan Indra Sjafri, hingga kronologinya jelas. Siapa yang memulai dan bagaimana situasi sebenarnya?
Pada menit ke 90+7 injury time, wasit sempat meniup peluit yang terlalu panjang untuk ukuran sebuah pelanggaran. Alhasil Indra dan segenap kru berhamburan, merayakan kemenangan. Ternyata, wasit menegaskan, laga belum usai. Peluit yang ia tiup tanda adanya penggaran.
Merasa kecewa dan kesal, konsentrasi pemain Indonesia buyar. Momen itu dimanfaatkan para pemain Thailand. Dengan sebuah serangan kilat, striker nomor 9 menembak keras dari jarak dekat. Kiper Ernando Ari tak bisa menahan. Gol pas di detik terakhir, 2-2.
“Saat itulah saya melihat waktu skor dari 2-1 jadi 2-2, ada seorang ofisial Thailand melakukan selebrasi ke depan bench ofisial Indonesia,” ujar Indra Sjafri. “Itu pemicu keributan. Seharusnya itu tak mereka lakukan.”
Meski mengaku jengkel, tapi Indra dan asisten bisa meredam para pemain cadangan yang merasa terprovokasi. Tapi beghitu fase extra time dimulai, dan pemain pengganti Irfan Jauhari, mencetak gol pada menit ke-21, situasi jadi liar.
“Setelah unggul 3-2, para pemain dan ofisial membalas dengan melakukan selebrasi yang sama, ke depan bench Thailand,” tutur Indra. “Bedanya, kubu lawan tak bisa mengendalikan diri. Mereka mendorong, menarik, juga ada yang memukul Pak Mardji, manajer kami hingga jatuh dan berdarah.”
Pelatih asal Sumatera Barat ini mengaku kedua belah pihak sudah saling meminta maaf atas keributan yang terjadi. “Saya sebagai pelatih meminta maaf, saya sudah meminta semua tetap fokus karena situasi di luar itu akan mengganggu konsentrasi di lapangan,” kata Indra Sjafri.
Usir 2 Pemain
Dalam pertandingan dengan tensi tinggi itu Indra Sjafri juga terlihat melakukan protes kepada wasit Matar Ali Al Hatmi asal Oman.
Protes tersebut terjadi ketika Alfeandra Dewangga dianggap menyambar bola namun pemain Thailand Channarong jatuh di dekat kotak penalti Indonesia. Namun wasit justru memberikan tendangan bebas untuk Thailand.
Beruntung tendangan bebas oleh Anan Yodsangwal membentur pagar betis sehingga Indonesia terhindar dari kebobolan. Peristiwa tersebut terjadi saat Indonesia masih unggul 2-0.
Kiper Thailand Soponwit Rakyart memukul Komang Teguh. Tak terima, Komang balas memukul bagian belakang kepala lawannya.
Dari keributan itu, Komang dan Soponwit, diusir wasit. Ofisial dari Thailand dan Indonesia yang belum diketahui dengan detail juga dikartu merah.