KABARKALIMANTAN1, Palangka Raya – Tercatat sejak 1 Januari hingga 26 April 2023, untuk data sebaran hotspot aqua/terra, noaa, dan snpp , total hotspot seKalteng sebanyak 535 titik.
Hal itu disampaikan Asisten Administrasi Umum Sri Suwanto saat memimpin rapat pembahasan tindaklanjut penyampaian informasi kerawanan kebakaran dari Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Indonesia (BRGMI) belum lama ini.
Berdasarkan data tersebut wilayah Kabupaten Sukamara memiliki hotspot terbanyak yaitu 99 titik, disusul Kabupaten Kotawaringin Timur dan Katingan masing-masing sebanyak 83 titik hotspot.
Kemudian, data kejadian kebakaran hutan dan lahan mulai 1 Januari sampai 26 April 2023 tercatat sebanyak 58 kali kejadian.
Dari data tersebut, kejadian kebakaran hutan dan lahan tertinggi di wilayah Kabupaten Barito Utara sebanyak 15 kali kejadian, disusul Kotawaringin Timur sebanyak 11 kali kejadian dan Sukamara sebanyak 8 kali kejadian.
Disebutkannya, melalui informasi tertulis yang telah disampaikan oleh BRGMI, di Kalimantan Tengah terdapat Kawasan Hutan Gambut (KHG) yang terprediksi memiliki status kekeringan-kerentanan kategori “bahaya” (kering/mudah terbakar) di KHG Sungai Buluh Besar-Sungai Seruyan.
Surat dari BRGMI ini, ia bilang, Kalimantan Tengah memang menjadi salah satu daerah yang terdampak dari kerawanan kebakaran hutan, khususnya daerah-daerah yang ada gambutnya sehingga, ini sebagai langkah antisipasi semuanya.
“Apalagi, akhir-akhir ini kita termasuk di wilayah Asia Tenggara yang terkena gelombang panas,”ujarnya. (IST/KK1)