KABARKALIMANTAN1, Palangka Raya –Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Kalteng melakukan kesiagaan waspada wabah flu burung pada usaha peternakan unggas yang kini kembali mewabah di dunia. Apalagi,pada unggas dilaporkan kejadian di Kalimantan Selatan.
Oleh karena itu pasokan daging ayam dan telur ke Kalimantan Tengah, yang mayoritas dari Kalimantan Selatan perlu tindakan mitigasi untuk menjaga tidak ada penularan baik pada unggas hidup di Kalimantan Tengah.
Disamping itu juga menurut Pejabat Otoritas Veteriner Provinsi Kalteng ini, pihaknya juga menjaga ketersediaan dan kestabilan harga daging ayam dan telur menjelang hari raya.
“Saat ini belum berimbas bagi pasokan, hanya berjaga-jaga jika terjadi outbreak di Kalimantan Selatan dan di Kalteng belum ada laporan kasus,”kata Kadis TPHP Sunarti melalui Kepala UPT Laboratorium Kesehatan Hewan (Keswan) dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Kesmavet) Nina Ariani, Rabu (1/3/2023).
Untuk itu bagi masyarakat, agar waspada bila menermukan unggas ayam, itik, burung yang sakit dan mati mendadak dan segera melaporkan kepada petugas kesehatan hewan ke dinas peternakan maupun dinas pertanian kabupaten/kota.
Dinas TPHP mulai melakukan surveilans dan investigasi ke 14 kabupaten/kota terutama yang berbatasan dengan Kalimantan Selatan untuk memonitor, apabila ada laporan unggas sakit dan mati mendadak. Selain itu juga berkoordinasi dengan Dinkes untuk penanganan bersama.
Meskipun belum ada kematian unggas, tetap melakukan surveilans pendahuluan untuk memonitor perkembangan virus di lapangan, mengingat pada itik virus tidak selalu menimbulkan klinis tetapi pada ayam yang ada di sekitar itik dapat menimbulkan kematian, karena itik lebih tahan. (tva/kk1)